Denpasar -Budaya digital adalah sebuah konsep yang menggambarkan bagaimana teknologi dan internet membentuk cara manusia berpikir, berperilaku, berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain. Internet menjadi sebuah kebiasaan yang sudah semakin dibutuhkan dalam keseharian tidak terkecuali untuk generasi baby boomer
Yulia Dian, Social Media Specialist dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kota Denpasar, Bali, Rabu 1 Desember 2021, mengatakan ada karakteristik khusus pada generasi yang lahir antara tahun 1944-1964 ini yang berbeda dengan generasi setelahnya termasuk generasi milenial saat ini.
“Perbedaan yang paling mencolok adalah soal skill teknologi. Sementara generasi milenial banyak memanfaatkan perkembangan teknologi khususnya teknologi digital,” ujar Dian dalam webinar yang dipandu oleh Tony Thamrin.
Lebih lanjut Dian menjelaskan banyak manfaat terkait perkembangan teknologi. Yaitu mempermudah interaksi antar manusia, muncul adanya inovasi yang mempermudah semua segi kehidupan dan munculnya media dan aplikasi sebagai sarana pembelajaran. Selain itu teknologi juga mampu meningkatkan kualitas SDM melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi serta mempermudah meraih pasar internasional.
Terkait perkembangan teknologi ini, tercatat sekitar 34 persen generasi milenial mengisi populasi di Indonesia. Dengan populasi relatif besar sepertiga lebihnya diharap generasi ini bisa menularkan kemampuan mereka akan ketrampilan teknologi digital pada generasi sebelumnya termasuk generasi baby boomer.
Generasi milenial sendiri memiliki karakteristik perilaku yang terbiasa dengan internet namun tingkat loyalty rendah, senang kerja cerdas dan cepat, suka berbagi dan suka akses. Bagi kaum millennial, akses lebih penting dari kepemilikan.
Sementara ini generasi baby boomer memiliki kendala pada teknologi digital. Seperti sekresi air mata menurun risiko Kesehatan mata meningkatkan. Juga pancaran sinar yang terlalu silau dari gadget dan kondisi kontras yang rendah. Warna atau gradasi warna yang sulit dibedakan pada layar dan tampilan ukuran huruf pada keyboard di layar kecil. Selain itu faktor kemampuan psikomotorik mengurangi ketangkasan dalam memencet tombol atau keypad.
“Itulah mengapa generasi milenial diharap bisa menjadi guru bagi para orang tua dengan sejumlah cara. Yaitu bisa dengan memperkenalkan data digital, jejak digital, hak privasi dan sebagainya. Mengenalkan tentang cyber crime, phishing, skimming dan sebagainya,” katanya.
Generasi milenial juga bisa mengenalkan etika di ruang digital, berbahasa, penggunaan stiker dan sebagainya kepada orang tua. Juga soal menjaga keamanan bermedsos dan aplikasi keuangan juga memahami PIN, password, OTP dan sebagainya.
Selain Yulia Dian juga hadir pembicara lainnya yaitu Komang Agus Ady Aryanto, S.Kom, M.Kom, Sofia Sari Dewi, Fashion Designer, Digital Content Creator dan Marizka Juwita sebagai Key Opinion Leader.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.
Check Also
Dukung Pertanian Rumput Laut—BRI Berikan Bantuan Sarpras, Pelatihan, Hingga KUR Petani
Denpasar – BRI Regional Office Denpasar mendukung sektor pertanian khususnya pertanian rumput laut di Nusa …