Alami Cyberbullying? Jangan Hanya Diam, Pelaku Wajib Dilaporkan

Puncak Papua -Cyberbullying alias perundungan yang dilakukan di dunia maya bisa menyerang siapa saja. Berlindung dibalik anonimitas, pelaku cyberbullying mengintai Anda yang sering menggunakan media sosial.
Alex Iskandar, seorang managing director, mengatakan dampak cyberbullying yang dialami seseorang bisa dirasakan secara mental, emosional, hingga fisik.
“Dampak mentalnya bikin korban jadi merasa malu, bodoh, serta kesal dan marah-marah. Ini merembet ke dampak emosional yang membuat korban bisa kehilangan minat pada hal-hal yang sebelumnya disukai. Jika sudah begitu parah, cyberbullying bisa memengaruhi fisik yang membuat korban susah tidur hingga sering sakit perut dan sakit kepala,” urai Alex dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Puncak, Papua, Rabu 1 Desember 2021.
Jika Anda tengah mengalami cyberbullying, Alex mengatakan untuk tidak ragu melaporkan pelaku. Pelaporan bisa dilakukan melalui beberapa cara. Pertama, melaporkan kejadian pada orang yang dipercaya oleh korban.
Guru, orang tua, hingga sahabat yang dipercaya bisa menjadi sosok yang membantu Anda mengatasi bullying.
“Sebelum membuat laporan, pastikan Anda menyimpan semua bukti cyberbullying lewat screenshot, baik itu video, pesan teks, atau bahkan komentar di medsos,” tuturnya.
Anda juga memilih untuk melaporkan tindakan cyberbullying kepada platform media sosial yang digunakan. Ini dimaksudkan agar pelaku tidak lagi memiliki akses untuk melakukan perundungan kepada Anda.
“Media sosial seperti Twitter, FB, dan Instagram sudah memiliki mekanisme pelaporan cyberbullying yang baik. Laporan ini selalu dipantau selama 24 jam oleh tim terkait,” terang Alex.
Jika kedua hal di atas sudah dilakukan namun pelaku masih menemukan celah untuk melakukan perundungan, maka Alex mengatakan Anda bisa melaporkan cyberbullying kepada pihak ketiga secara online.
Salah satu situs yang direkomendasikan oleh Alex adalah BullyID.org. Lewat situs ini, Anda bisa melaporkan cyberbullying sekaligus mendapatkan konselor, baik itu psikolog maupun pengacara, yang bisa memberikan dukungan kepada Anda.
“Ini sangat membantu sekali terutama jika pelaku persisten melakukan cyberbullying padahal sudah diblok. BullyID.org bisa membantu Anda membuat somasi hingga pelaporan hukum ke kepolisian,” terang Alex.
Selain Alex, hadir juga dalam webinar ini sebagai pembicara Marizka Juwita (key opinion leader), Johana Maria Phinansia (apoteker), dan Grace Moulina (Head of Marketing Communications Financial Company).
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Check Also

Dukung Pertanian Rumput Laut—BRI Berikan Bantuan Sarpras, Pelatihan, Hingga KUR Petani

Denpasar – BRI Regional Office Denpasar mendukung sektor pertanian khususnya pertanian rumput laut di Nusa …