Paniai Papua -Semakin pesatnya perkembangan dunia digital saat ini membuat semua orang banyak disebut-sebut sebagai masyarakat digital. Tapi pertanyaannya apakah kita semua merupakan masyarakat digital atau bukan?
Jeni Mansaman ICT Technician YPJ School dalam Webinar Literasi Digital wilayah Paniai, Papua, Selasa 30 November 2021, mengatakan bahwa contoh yang paling nyata adalah saat ini banyak orang terlibat dalam literasi digital nasional. “Otomatis kita menggunakan minimal smartphone. Namun pertanyaan selanjutnya apakah kita pandai dengan perkembangan teknologi?” ujar Jeni dalam webinar yang dipandu oleh Eddie Bingky ini.
Untuk menjawabnya, lanjut Jeni, maka kita harus mengerti dulu menjadi masyarakat digital itu apa sih maksudnya? Dan cakap akan perkembangan teknologi perkembangan teknologi itu maksudnya apa?
Tujuannya perkembangan teknologi adalah agar masyarakat Indonesia mampu memanfaatkan konektivitas digital agar dapat menghubungkan Indonesia dengan pola pikir, kesempatan bisnis global dan masa depan baru.
Selain itu perkembangan teknologi digital agar membuat masyarakat yang memiliki talenta digital yang mampu secara bersama-sama melaksanakan agenda transformasi digital di sektor infrastruktur, pemerintahan, ekonomi dan masyarakat.
“Manfaat yang lainnya adalah untuk mewujudkan visi Indonesia maju yang mampu menggunakan media digital secara optimal yang memberi manfaat dalam kehidupan individu ,masyarakat dan bangsa,” imbuhnya.
Untuk cakap bermedia digital kita juga harus mampu memahami lanskap digital yang mampu memahami atau mengerti ada banyak ragam perangkat keras, perangkat lunak yang menelusur suatu ruang digital atau suatu ruang maya. Kita sendiri tidak cukup hanya harus mengetahui tetapi kita bisa mengoptimalkannya.
Selain itu kita juga harus mampu mengoptimalkan mesin pencarian informasi. Karena kecakapan digital dalam mesin pencarian informasi ditandai dengan kemampuan kita untuk mengetahui dan memahami cara cara mengakses macam-macam mesin pencarian informasi yang tersedia.
“Teknologi ini sudah melekat pada keseharian kita dalam memenuhi kebutuhan informasi. Alat digital ini terkonfirmasi dalam data perilaku pencarian informasi dari masyarakat Indonesia yang diterbitkan oleh we are social dan Hootsuite per Januari 2021.
Dalam data tersebut disebutkan bahwa sebesar 99,2% dari pengguna internet di Indonesia terbiasa menggunakan berbagai mesin pencarian informasi dari berbagai gawai yang dimilikinya ketika berselancar informasi di dunia maya.
Walau begitu kuantitas informasi yang didapatkan kerap tidak sejalan dengan kualitas dan kemanfaatannya. Salah satunya, jebakan hoax yang masih menghantui. Olehnya itu kita tidak saja dituntut untuk tahu dan paham mengoperasikan mesin pencari informasi tetapi juga mampu menyeleksi dan memverifikasi informasi yang didapatkan serta menggunakannya untuk kebaikan diri dan sesama. Ketika kita mencari informasi di internet kita pastikan dulu itu dari sumber terpercaya atau tidak.
Selain Jeni juga hadir pembicara lainnya yaitu Grace M Moulina, Head of Marketing Communication Financial Company, Andrew Paulo, Forex Trader dan Ainun Auliah sebagai Key Opinion Leader.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.
Check Also
Dinilai Janggal, Warga Lovina Bali Diduga Korban Mafia Tanah, Laporkan Sejumlah Hakim
Warga Lovina, Buleleng, Made Jodi, melaporkan sejumlah Hakim ke Komisi Yudisial. Laporan tersebut diwakili oleh …