Badung Bali -Indonesia salah satu negara dengan pengguna internet terbesar di dunia dan sebagai pasar ekonomi digital terbesar di Asia tenggara. Proses digitalisasi yang semakin cepat mengharuskan setiap manusia untuk siap bertransformasi secara digital.
Namun Dr. I Wayan Gede Wiryawan, SH, MH, Dosen Universitas Mahasaraswati Denpasar dalam Webinar Literasi Digital yang digelar Kemkominfo dan Siberkreasi di Kabupaten Badung, Bali Jumat 26 November 2021 mengatakan, dengan fakta tingginya pasar internet di Indonesia, disayangkan bahwa tingkat literasi digitalnya yang masih berada di bawah daya saing internasional.
“Sangat disayangkan sebab literasi digital adalah salah satu upaya yang dapat memberikan kesiapan masyarakat Indonesia dalam bertransformasi digital,” ujar Wayan Gede dalam webinar yang dipandu oleh Tony Thamrin ini.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa literasi digital di Indonesia ini memang sangat penting dan harus segera dilakukan oleh negara dan bangsa Indonesia ini karena memang Indonesia adalah salah satu pengguna internet terbesar di dunia.
Jumlah besar ini berdampak kepada kondisi Indonesia yang menjadi pasar ekonomi digital terbesar di Asia tenggara.
Ada 4 pilar literasi digital yaitu
✓Digital skills
•Difokuskan kepada pengetahuan dasar mengenai lanskap digital yakni internet dan dunia maya.
✓Digital culture
•Difokuskan kepada pengetahuan dasar akan nilai-nilai Pancasila dan bhineka tunggal Ika sebagai landasan kecakapan digital dalam kehidupan budaya berbangsa dan bernegara.
✓Digital ethics
•Difokuskan kepada etika berinternet (Netiquette)
✓Digital safety
•Difokuskan kepada pengetahuan dasar mengenai proteksi identitas digital dan data pribadi di platform digital.
Sementara itu ada tiga aspek penting dalam membangun Budaya Digital yakni:
•Yang pertama participation. Kita harus berpartisipasi dalam membangun satu budaya apakah dalam komunitas itu terbangun budaya yang bertanggung jawab atau budaya-budaya yang baik.
•Yang kedua ada remediation, bagaimana merubah budaya lama menjadi budaya baru yang lebih bermanfaat. Jadi kita ini semua mempunyai peranan yang sangat urgent sehingga kita bisa bisa berkontribusi untuk memberikan masukan untuk membenahi fakta saat ini dengan banyaknya pergeseran budaya.
Karenanya kita harus membetulkan “budaya” menjelek-jelekkan orang dengan membangun budaya-budaya yang lebih baik.
•Yang ketiga ada bricolage, Bagaimana memanfaatkan hal-hal yang sudah ada sebelumnya untuk membantu hal baru.
“Jadi budaya digital itu tidak harus full original tetapi semua melakukan inovasi terhadap sesuatu yang sudah ada.”
Selain Cenuk juga hadir pembicara lainnya yaitu Randy Mandala Putra, Kepala Unit IT RS ANggrek Mas Jakarta, Alaika Abdullah Virtual Assistant and Digital Content Creator dan Putri Masyita sebagai Key Opinion Leader.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.
Check Also
BRI Beri Bantuan Pemeliharaan Tempat Ibadah Pura Besakih sebagai Pengguna QRIS
Amlapura – BRI sebagai Bank yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan senantiasa hadir di tengah-tengah masyarakat. …