Trik Memanfaatkan Aplikasi Medsos selama Pandemi

Yalimo Papua -Media sosial menjadi media online yang sering digunakan untuk komunikasi dan berinteraksi secara jarak jauh antar pengguna. Sebagai sarana komunikasi, media sosial dapat menghubungkan pengguna lewat jarak yang sangat luas, hanya dengan mengakses media sosial kita dapat terhubung dengan banyak orang hingga mengunggah aktivitas keseharian.
Jenis media sosial yang sedang tren seperti Instagram, Tiktok, Twitter, Facebook, Youtube, dan lainnya. Platform media sosial tersebut pun memiliki kegunaan lain di samping memberikan hiburan. Beberapa di antaranya bahkan digunakan untuk bisnis.
“Dampak positif dari media sosial juga ada banyak sekali. Penyebaran informasi di media sosial terbilang cepat. Sebagai saluran komunikasi, media sosial efektif digunakan sehari-hari dan memegang peran sangat penting,” tutur Fisca sebagai key opinion leader dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Yalimo, Papua, Kamis (25/11/2021).
Kemudian, media sosial dapat berguna untuk membina hubungan dengan pelanggan. Sekarang masyarakat lebih menggunakan e-commerce untuk berbelanja, para seller bisa meningkatkan interaksi lewat media sosial. Selain itu, media sosial digunakan sebagai media pembelajaran dan jaringan online. Era pembelajaran online ini memudahkan siswa untuk meminta bantuan dan mencari penyelesaian materi pembbelajaran lewat media sosial. Kita bisa belajar layaknya di sekolah tetapi dilakukan secara online.
Fisca menyampaikan, di samping dampak positifnya media sosial tidak terlepas dari dampak negatif. Media sosial membuat penggunanya kecanduan dan lupa dengan kehidupan di dunia nyata. Hal ini bisa mengganggu kondisi psikis penggunanya. Apabila kecanduan, kita jadi senang membuang waktu di media sosial untuk hal yang tidak bermanfaat.
Selama masa pandemi, tren di media sosial jadi meningkat. Kita mungkin familiar dengan racun Tiktok, racun Shopee, dan lainnya. Tren ini sengaja dibuat untuk meningkatkan penjualan dari para pemilik usaha online. Dari tren tersebut, kita bisa memanfaatkan media sosial sebagai tempat usaha yang bisa mendatangkan penghasilan tambahan.
“Semua aplikasi itu bisa dimanfaatkan dengan baik kalau kita terus berkreasi dan berinovasi,” tutupnya.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Yalimo, Papua, Kamis (25/11/2021) juga menghadirkan pembicara, Gabrilianty Nasiti (SPV Accounting Analyst), Alaika Abdullah (Virtual Assistant & Digital Content Creator), dan Ayyub (Pendiri dan Pengelola Rumah Edukasi Distrik Aimando).
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Check Also

Dinilai Janggal, Warga Lovina Bali Diduga Korban Mafia Tanah, Laporkan Sejumlah Hakim

Warga Lovina, Buleleng, Made Jodi, melaporkan sejumlah Hakim ke Komisi Yudisial. Laporan tersebut diwakili oleh …