Manajemen Dakwah Harus Merespon Era Disrupsi

Mataram NTB -Ditengah peradaban manusia yang dikelilingi dengan teknologi digital ini, banyak hal yang harus beradaptasi dengannya, termasuk soal berdakwah.
Menurut Prof.Dr,H, Fahrurrozi,MA, Direktur Program Pasca Sarjana Unram dalam Webinar Literasi Digital yang digelar oleh Kemkominfo dan Siberkreasi di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Selasa 23 November 2021, saat ini perlu penerapan manajemen dakwah di era disrupsi ini.
“Penerapan ini dipandang perlu sebab teknologi digital melahirkan kesenjangan dalam hal literasi teknologi. Dan kesenjangan teknologi terjadi di antara kompetensi pengguna dalam segala bidang terutama dalam bidang pendidikan dan dakwah,” ujar Fahrur dalam webinar yang dipandu oleh Tony Thamrin ini.
Lebih lanjut, kata Fahrur, sebab lain adalah karena produksi ketergantungan terhadap peran individu dalam sistem sosial kemasyarakatan. Juga munculnya penyebaran hoax dan sikap intoleran akibat dari media sosial yang masif.
“Oleh karena itu perlu manajemen literasi yang baik yang terukur dan strategi. Dalam hal ini kita yang mempunyai kompetensi kita berkontribusi dalam menghadirkan Indonesia makin cakep digital,” imbuhnya lagi.
Dijelaskannya juga bahwa berikutnya konten-konten dakwah itu harus diisi dengan sifatnya profetik yaitu sifat yang Kenabian. Bagaimana Nabi itu seseorang yang memiliki karakter kejujuran. Sebab dalam media medsos kita itu harus jujur. Kalau ada yang hilang dalam sifat kejujuran itu akan ada hacking penipuan dan lainnya.
“Sekarang bertebaran media-media yang vulgar mengajarkan hal-hal yang negatif yang bisa merusak anak bangsa sehingga peranan kita sekarang adalah mencoba mentransformasi hal-hal yang tidak baik menjadi baik. Hal-hal seperti konten-konten yang negatif menjadi konten-konten yang sangat positif untuk kemajuan dan keberpihakan kepada anak-anak generasi bangsa,” harapnya lagi.
Untuk itu, manajemen dakwah era global virtual diantaranya haruslah berisi management platform digital dengan perencanaan yang matang. Harus diperhatikan juga saat ini Umat perlu materi dakwah yang bersifat logis, rasional, actual, ilmiah dan relevan dengan kebutuhan “content is the king”.
Untuk pelaksanaan, memerlukan pendekatan dakwah secara efektif dan harus juga memahami agama secara utuh.
Kita juga perlu melihat ke belakang tentang peradaban manusia dibagi oleh Alvin toffler dalam tiga era, yaitu agraris, industri dan informasi. Era informasi yang sedang berlangsung saat ini dalam berbagai kalangan masyarakat ditunjukkan dengan penggunaan teknologi informasi.
Dan ciri era informasi ini adalah informasi menjadi alat komoditi, distribusi informasi berubah dari cetak menjadi elektronik, sistem layanan dari manual menjadi elektronik (e-service), kompetisi bersifat global dan ketat serta sektor ekonomi bergeser dari penghasil barang menjadi pelayanan jasa.
Maka budaya-budaya digital ini harus masif disuarakan kepada semua elemen sehingga target target di Indonesia makin cakap digital ini tercapai dengan optimal. Dalam hal ini perlu medium medium strategi untuk menghadirkan itu semua.
Budaya digital yang dihadirkan oleh berdakwah yang penting bagi kita adalah sentuhan-sentuhan persuasif yang dihadirkan oleh pelaku-pelaku dakwah.
Selain Fahrur juga hadir pembicara lainnya yaitu Astried Kirana, Managing Director, Andrew Paulo, Forex Trader dan Tissa sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Check Also

Dukung Pertanian Rumput Laut—BRI Berikan Bantuan Sarpras, Pelatihan, Hingga KUR Petani

Denpasar – BRI Regional Office Denpasar mendukung sektor pertanian khususnya pertanian rumput laut di Nusa …