Lombok Timur -Dulu, ada ungkapan buku adalah jendela dunia dimana kita bisa mempelajari apa saja lewat buku. Namun sekarang, selain buku, ada unsur penting dalam mempelajari berbagai macam ilmu, yaitu internet atau dunia digital.
Seperti yang dikatakan oleh Muhammad Masrurom, SE, ME, Dosen dan LPM IAI Hamzan Wadi Lombok Timur dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Senin 22 November 2021 bahwa saat ini semua orang sudah tidak asing lagi dengan internet.
“Saat ini selain buku, dunia digital adalah jendela dunia. Hidup di dunia itu sakit dinamis dan selalu berubah-ubah apalagi di zaman internet semua perubahan ada menyentuh segala sendi kehidupan manusia dengan cepat bertransformasi,” ujar Masrurom dalam webinar yang dipandu oleh Kika Ferdind ini.
Contohnya, ia melanjutkan transformasi di bidang transportasi bagaimana transportasi awalnya konvensional jadi transportasi online. Juga bidang lain termasuk keuangan, pendidikan, kesehatan dan belanja online.
Tapi dengan teknologi ini ada sisi positif dan negatif. Sisi positifnya banyak perkembangan informasi bahkan ilmu pengetahuan bisa kita dapatkan lewat internet akan tetapi tidak melupakan yang konvensional. “Sebab ketergantungan pada teknologi juga berdampak buruk misalnya mengabaikan literasi baca ini akan berdampak buruk ada plus minusnya juga,” imbuhnya.
Yang harus kita pahami adalah sisi kenormalan bidang kehidupan kita. Permasalahan yang pertama kita lihat problematika kita dalam kehidupan hidup itu harus bersifat normal. Karena kalau semua sudah mengerti dan memahami juga menerapkan norma norma kepatutan dalam segala sisi masalah tidak akan terjadi.
Contohnya perempuan menyerupai laki-laki atau laki-laki menyerupai perempuan. Ini adanya ketidak ketidak sesuaian antara laki-laki dan perempuan makanya hidup itu harus normal. “Untuk itu kita harus punya etika dan aturan ini juga berlaku di semua lini tidak hanya di kantor, di perusahaan, sekolah di rumah makan. Etika menjadi pelajar juga berlaku tentang kode etik itu yang harus kita lakukan sebagai generasi saat ini.”
Norma-norma atau etika digital inilah yang saat dilupakan akan menjadi masalah di dunia digital. Seperti yang kita ketahui dari banyak informasi bahwa kejahatan dunia digital masih terus terjadi termasuk penyebaran hoax, bullying dan lainnya. Hal ini terjadi karena banyak pengguna ruang digital yang tidak bijak menggunakannya.
Ia juga menjelaskan bahwa ada beberapa karakteristik dunia maya yang harus dipahami agar kita lebih bijak berselancar di dunia maya untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Karakteristik itu diantaranya adalah bahwa aktivitas dunia maya beroperasi secara virtual selalu berubah dengan cepat . Dunia maya juga tidak mengenal batas-batas teritorial. “Orang orang hidup dalam dunia maya tersebut dapat melaksanakan aktivitas tanpa harus menunjukkan identitasnya dan yang juga penting dipahami adalah informasi di dalamnya itu bersifat publik,” bebernya lagi.
Selain Masrurom juga hadir pembicara lainnya yaitu Grace. M.Moulina, Head of Marcomm Financial Company, M.Dedy Gunawan Ketua Bidang Koperasi dan UMKM HAPI dan Putri Langi sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.
Check Also
ICBC Indonesia merelokasi cabang di Area Pantai Indah Kapuk
JAKARTA – Bank ICBC Indonesia sebagai anak perusahaan dari ICBC Limited yang merupakan salah satu …