Menjadi Pengguna Digital yang Pintar dan Beretika

Lombok Tengah -Internet sudah menjadi tren budaya baru di masyarakat. Setiap harinya di Indonesia jumlah pengguna dan pengakses internet terus bertambah. Pengakses ini menggunakan internet untuk berbagai kebutuhan, seperti pendidikan, pekerjaan, bertransaksi, berinteraksi, atau mencari hiburan.
Sayangnya, masih banyak pengguna yang mengabaikan penggunaan etika di dunia digital. Bahkan, menurut survey Digital Civility Index, Indonesia menjadi negara dengan tingkat kesopanan paling rendah se-Asia Tenggara.
Etika di dunia digital menggambarkan perbuatan baik dan buruk, kewajiban, hak, dan tanggung jawab pada setiap individu. Sebagai perpanjangan di dunia nyata, etika di dunia digital itu tetap harus diterapkan. Dalam hal ini, individu perlu menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangan, dan mengembangkan tata kelola etika digital.
“Dalam menggunakan media digital mestinya diarahkan pada suatu niat, sikap, dan perilaku yang etis demi kebaikan bersama. Apalagi di masyarakat Indonesia yang multikultur,” ujar Forita Djadi pemilik Deva Wedding & Event saat menjadi pembicara di Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Senin (22/11/2021).
Kita harus memiliki kesadaran dalam menggunakan ruang digital. Kesadaran ini meliputi kesadaran akan kehadiran orang lain di dunia digital dan bahwa kita tetap berinteraksi dengan manusia bukan layar. Perlu diingat bahwa setiap postingan konten atau komentar di dunia digital bisa dilihat oleh publik. Kemudian, kita harus menyadari tentang adanya perbedaan, baik itu perbedaan agama, ras, budaya, hingga sesederhana perbedaan pendapat.
Selain itu, penting bagi kita untuk memiliki rasa empati di dunia digital. Jadi, sebelum berkomentar dan menghakimi orang lain, kita harus memposisikan diri sebagai orang tersebut. Ia menyampaikan, kita juga harus menyadari dampak dari postingan dan komentar bagi diri sendiri dan orang lain.
“Jangan mengabaikan etika demi suatu keuntungan di dunia digital. Dewasa ini kita harus menyadari bahwa rekam jejak digital menjadi identitas virtual. Orang dengan mudahnya menilai kita dari media sosial,” ungkapnya.
Forita mengatakan, harus dipikirkan dari sekarang pentingnya media sosial beserta rekam jejak digitalnya. Komentar dan postingan yang positif menggunakan bahasa sopan merupakan salah satu penerapan etika digital sekaligus langkah menjaga rekam jejak digital kita. Etika pun perlu diterapkan ketika mendapat informasi di dunia digital. Sebelum membagikannya, pastikan informasi tersebut benar.
Oleh karena itu, kita harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi dan dengan siapa kita berinteraksi di dunia digital. Jangan sampai apa yang kita lakukan malah menjadi bumerang bagi diri sendiri. Manfaatkanlah kebaikan dunia digital untuk mengembangkan bakat dan potensi diri.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Lombok Tengah, NTB, Senin (22/11/2021) juga menghadirkan pembicara, Randy Mandala (Kepala Unit IT RS Anggrek Mas Jakarta), Wire Bagye (Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat STMIK Lombok), dan Wicha Riska (Key Opinion Leader).
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Check Also

Dua Paslon Gubernur Hadiri Acara Hearing Bersama Stakeholder Pariwisata Bali

Kabardenpasartv – Bali Tourism Board (BTB) / GIPI Bali  menggelar pertemuan penting pada 25 Oktober …