Digitalisasi, Solusi Mengatasi Masalah di Daerah 3T

Manggarai Barat NTT -Literasi digital adalah merupakan pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital seperti alat komunikasi jaringan internet dan lain sebagainya.
Menurut Sutanto Werry, S.T, M.Tech, Direktur Perumda Bidadari dalam Webinar Literasi Digital yang digelar oleh Kemkominfo dan Siberkreasi di wilayah Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Jumat 19 November 2021, harus diakui daerah daerah yang terbilang di wilayah 3T harus mengejar ketertinggalannya soal literasi digital dari masyarakat perkotaan
“Persoalan sinyal masih jadi kendala di daerah 3T termasuk di Manggarai Barat Flores yang jaringan internetnya belum merata,” ujar Sutanto dalam webinar yang dipandu oleh Idfi Pancani ini.
Padahal di era saat ini digitalisasi merupakan sebuah keharusan. Digital juga menjadi solusi untuk melebarkan sayap usaha maupun bidang lain seperti pariwisata
Contohnya di labuan bajo kekuatannya adalah destinasi super prioritas sehingga perhatian nasional dan bahkan internasional tertuju pada Labuan Bajo dengan sumber daya alam yang kaya kop, kelor, vanili, kemiri dan lain-lain.
Sementara peningkatan status bandara internasional secara tidak langsung memperlebar potensi pasar bagi industri untuk menjangkau pasar nasional dan akan digelarnya event internasional, KTT G20 2022 dan ASEAN Summit 2023. Ini peluang untuk melebarkan sayap kita untuk go internasional dan inilah kekuatan Labuan Bajo yang nantinya harus dikejar oleh masyarakat ini untuk mendapatkan peluang dari pariwisata.
“Kelemahannya adalah hampir semua elemen masyarakat dan industri di lokal Labuan Bajo berada pada posisi yang belum siap untuk berkompetisi karena mereka cepat mengalah atau lambat. Untuk itu solusinya adalah dengan digitalisasi,” jelasnya lagi.
Karenanya persoalan kesulitan jaringan harus mendapat prioritas dari semua pihak agar bisa cepat teratasi. Tantangannya adalah produk atau jasa dari luar Flores yang ikut menikmati pasar potensial Labuan Bajo. Namun hal ini tidak kita bisa halangi tapi itulah mengapa kita harus meningkatkan kemampuan kita sendiri.
Banyak program pemerintah pusat dan daerah yang telah dan tengan dilakukan untuk mengatasi permasalahan di daerah ini. Di antaranya adalah yang dilakukan Perumda Bidadari, di antaranya dengan membantu UMKM untuk belajar digital karena pasar digital begitu luas.
Sebab para UMKM membutuhkan branding khusus untuk mencapai targetnya. Karena pasarnya online orang tidak tahu mana yang asli Flores mana yang bukan lokal. Untuk itu kita membutuhkan branding khusus dan originalitas yang bagus sebelum siap ke pasar internasional.
Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. Di webinar kali ini hadir pula nara sumber lainnya yaitu M. Randy mandala, Kepala Unit IT RS Anggrek Mas, Yulia Dian, Writer dan Social Media Specialist dan Ainun Auliah Sebagai Key Opinion Leader.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Check Also

Dari The Apurva Kempinski Bali ke Paris, Kadek Sumiarta, Chef muda Mewakili Poweful Indonesia di Panggung Internasional.

NUSA DUA – I Kadek Sumiarta, seorang kuliner profesional dari The Apurva Kempinski Bali merupakan …