Mataram NTB -Saat ini investasi saham sudah banyak digeluti masyarakat karena memiliki potensi yang relatif mendatangkan keuntungan besar. Banyak yang menilai bahwa investasi saham menjadi salah satu alternatif investasi yang sangat menguntungkan.
Ada dua istilah dalam investasi secara umum yang orang awam kadang sulit membedakannya yaitu Trader dan Investor. Menurut Andrew Paulo, seorang Forex Trader dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Kamis 11 November 2021, ada perbedaan paling mencolok antara keduanya yaitu dari sisi jangka waktu.
“Trader adalah orang yang melakukan kegiatan jual beli komoditas atas instrumen pasar untuk mencari keuntungan dalam jangka waktu yang singkat. Sementara Investor mengutamakan perkembangan investasi dalam jangka panjang,” ujar Andrew Paulo dalam Webinar yang dipandu oleh Idfi Pancani ini.
Lebih lanjut, kata Andrew Trader dan Investor bisa dibilang sama-sama berinvestasi. Tapi bedanya trader tidak menyimpan instrumen investasinya dalam waktu yang lama. Sementara investor lebih memilih menyimpan instrumen investasinya dalam jangka waktu lama.
“Trader aktif melakukan aksi jual beli aset dan fluktuatif harga menjadi tujuan mencari keuntungan singkat sementara investor melihat aset komoditas jangka panjang dan mengutamakan produk yang sehat daripada fluktuatif harga jangka pendek,” imbuh Andrew.
Selain itu perbedaan yang cukup terasa adalah bahwa Trader aktif transaksi sehingga lebih fokus pada teknikal analisis. Sementara investor meilihat sisi kesehatan profit perusahaan dibandingkan tren pasar fokus pada fundamental analisis.
Investor cenderung mempertimbangkan kinerja perusahaan, seperti laporan keuangan yang sehat dan konsisten bagi-bagi dividen. Sebab dividen itulah sumber pendapatan bagi investor setiap tahun atas kegiatan investasi dari banyak saham yang dimiliki. Artinya dalam hal ini, investor akan menggunakan analisis fundamental.
“Tidak asal karena harga sahamnya sedang murah atau mahal. Investor tidak peduli pergerakan saham jangka pendek.Investor akan tetap menanamkan modalnya meski sebuah perusahaan tengah mengalami penurunan saham asalkan masih memiliki prospek cerah,” tambahnya lagi.
Termasuk membeli saham tidur, karena mereka percaya, suatu saat harga saham akan naik tinggi, sehingga memberi keuntungan. Trader saham sama seperti pedagang. Melakukan aksi beli saham, lalu dengan cepat menjualnya kembali begitu ada kesempatan. Biasanya memanfaatkan sentimen, situasi, dan kondisi tertentu, seperti kondisi politik, ekonomi, maupun tren usaha.
Selain Andrew, turut hadir sebagai pembicara adalah Gabrilianty Nastiti Ayuningtyas, Spv Accounting Analyst, Prof.Dr.H.A.W.Jufri, MSc, Dekan FKIP Untan dan Vizza Dara sebagai Key Opinion Leader.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.