Jayapura Papua -Kemajuan teknologi membawa banyak perubahan dalam hidup. Salah satunya dalam hal transaksi atau pembayaran. Kini pembayaran bisa dilakukan secara digital. Bahkan, beberapa tahun belakangan muncul istilah paylater yang banyak ditawarkan oleh platform digital.
Dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital wilayah Jayapura Papua, Kamis, (11/11/2021), M Dedy Gunawan, Ketua Bidang Koperasi dan UMKM HAPI, menjelaskan bahwa paylater adalah layanan online tanpamenggunakan kartu kredit. Layanan tersebut memudahkan bagi konsumen untuk menggunak saat itu juga.
“Konsumen akan mambayarnya di kemudian hari. Paylater juga memberikan fasilitas apabila ma langsung bayar lunas atau membayar cicilan dengan jangka waktu tertentu. Saat ini, paylater hadir di aplikasi pembelian tiket, e-commerce,” kata Dedy.
Ia menjelaskan baaa banyak orang menggunakan fitur paylater karena merasa aman dalam melakukan transaksi. Kemudian, kemudahan yang diberikan oleh pay later juga membaut orang semakin nyaman menggunakannya.
“Prosesnya cepat. Bahkan hanya dalam satu atau dua jam sudah bisa dikonfirmasi dana diberikan atau tidak. Kemudian Juga tenor vervariasi, bahkan ada yang hingga 1 tahun,” kata Deddy.
Selain itu, juga banyak promosi yang diberikan saat menggunakan paylater. Sehingga membuat banyak orang tertarik.
“Berpotensi mengalami pemborosan. Karena kita terkadang juga jadi membeli yang tidak dibutuhkan. Di samping itu menggunakan paylater juga akan menambah utang,” kata Deddy.
Tidak hanya itu, di balik kemudahan tersebut juga ada ancaman keamanan identitas. Karena bisa jadi data pribadi bocor karena fitur paylater tersebut.
“Lalu juga penggunaan paylater membuat pengelolaan jeuangan yang berantakan, karena adanya bunga dan denda yang berlaku,” ujar Deddy.
Oleh sebab itu, lebih lanjut Deddy juga menyarankan untuk lebih teliti dalam menggunakan paylater. Salah satunya dengan memastikan bahw erusahaan fintech penyedia paylater harus terdaftar di OJK.
Ini karena lembaga seperti OJK regulasi ketat terkait sistem security menjadikan keamanan nasabah sebagai prioritas utama penyedia fitur paylater.
“Hal ini dapat mempengaruhi pengguna paylater dalam memberikan keyakinan terhadap keamanan terkait dana yang tersimpan dan penyalahgunaan informasi pribadi,” ujar Deddy.
Kemudian, perhatikan beberapa fitur keamanan yang tersedia pada layanan paylater enkripsi data, sistem keamanan berupa login, 2 factor authentication, hingga kode OTP, yang mampu menjamin tidak ada pihak luar yang mampu mengakses data ataupun akun paylater tanpa izin.
“Penting juga untuk jangan sembarangan membuka atau mengklik paylater lalu Variasikan password. Jangan gunakan kata kunci yang sama untuk akun-alun penting,” kata Deddy.
Terakhir, ia menyarankan untuk jangan berikan data pribadi Anda melalui percakapan, atau message dengan penjual yang belum bisa Anda pastikan keamanannya.
Dalam webinar tersebut juga hadir, Azizzah Zuhriah, Division Head Finance TC Invest, Leonny Immanuel Nelwan, Content Creator The Homwork, dan Reza Aditya sebagai Key Opinion Leader
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.
Check Also
Dinilai Janggal, Warga Lovina Bali Diduga Korban Mafia Tanah, Laporkan Sejumlah Hakim
Warga Lovina, Buleleng, Made Jodi, melaporkan sejumlah Hakim ke Komisi Yudisial. Laporan tersebut diwakili oleh …