Agar Tak Kalah Bersaing, Generasi Muda Harus Asah Digital Skill

Puncak Papua -Mengasah digital skill alias kemampuan digital menjadi bekal generasi muda Indonesia untuk bisa bersaing di dunia. Sayangnya menurut owner Mavisuall Cheer Myron Asso, sebagian generasi muda, terutama yang berada jauh dari pusat kota, masih enggan belajar tentang digital skill.
“Padahal digital skill penting bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan pekerja yang cakap digital, tapi juga bisa jadi peluang untuk menambah penghasilan,” tutur Myron dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital Wilayah Puncak, Papua, Rabu 10 November 2021.
Myron yang berprofesi sebagai fotografer dan videografer mengaku belajar sendiri alias otodidak, sebelum akhirnya berani membuat jasa. Lewat Mavisuall, ia menyediakan jasa foto dan video prewedding, pernikahan, tunangan, dan acara-acara besar lainnya. Tentu saja saat memulai, tidak langsung sukses.
Myron mengatakan ia harus bekerja serabutan untuk bisa membeli kamera yang menjadi modal usaha. Untungnya, ia memiliki kemampuan mendesain yang digunakannya untuk mencari uang.
“Saya dulu kerjakan apa saja, kebetulan di bidang desain grafis. Ada yang minta bikin spanduk, ayo. Minta bikinkan poster, ayo. Tidak langsung bisa memang, karena dari situ saya juga sekalian belajar,” terangnya.
Baginya, kebutuhan akan kemampuan digital bagi generasi muda tidak terelakkan. Seiring dengan kemajuan zaman, terjadi perubahan dalam sejumlah aspek kehidupan.
Dulu misalnya, orang hanya bisa berkomunikasi jarak jauh lewat surat, sebelum akhirnya muncul telepon. Komunikasi beda wilayah terhalang oleh jarak dan waktu, membuat koordinasi berjalan lambat.
Kini, berkabar dengan kerabat dan keluarga bisa dilakukan lewat genggaman dengan sebuah smartphone. Tidak hanya berbicara, smartphone juga bisa mengirim pesan teks, gambar, bahkan video call.
“Tidak perlu lagi miting dijalankan dengan face to face di ruangan. Sekarang lewat zoom, lewat gmeet, sudah jadi miting persiapan acara,” ujar Myron menceritakan pengalamannya.
Di tengah pandemi Covid-19, kebutuhan akan komunikasi jarak jauh pun meningkat. Pertemuan secara online bahkan tidak hanya dilakukan untuk miting dan rapat, tapi juga untuk anak sekolah bahkan konsultasi dengan dokter.
Oleh karena itu Myron menekankan agar generasi muda tidak bosan untuk terus belajar dan mengembangkan diri. Sebab, menguasai kemampuan digital merupakan bekal yang sangat penting untuk masa depan.
“Supaya kita tetap kompetitif, tetap bersaing, maka jangan stay atau diam di tempat saja. Terus belajar karena di masa depan, digital skill yang dibutuhkan pasti berbeda dengan sekarang,” tutupnya.
Selain Myron, hadir juga dalam webinar hari ini Adji Srihandoyo (Business Development Director TC Invest), M Dedi Gunawan (Ketua Bidang Koperasi dan UMKM HAPI), dan Bayu Eka Sari (key opinion leader).
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Check Also

Dukung Pertanian Rumput Laut—BRI Berikan Bantuan Sarpras, Pelatihan, Hingga KUR Petani

Denpasar – BRI Regional Office Denpasar mendukung sektor pertanian khususnya pertanian rumput laut di Nusa …