Cara Mendeteksi Ancaman Keamanan di Medsos

Dogiyai Papua -Kondisi pandemi menuntut kita untuk beraktivitas dari rumah. Hal ini turut memaksa kita untuk beralih ke dunia digital yang serba online. Namun, adanya teknologi digital ini memudahkan kehidupan kita sehari-hari menjadi lebih praktis.
Sofia Sari Dewi seorang fashion designer menuturkan bahwa internet saat ini telah ada pada genggaman kita. Ini karena hampir semua pengguna mengakses internet melalui smartphone dan sudah menggunakan media sosial. Beberapa media sosial yang banyak dipakai di antaranya Facebook, Twitter, Pinterest, Youtube, dan Linkedin.
“Di media sosial kita harus mendeteksi keamanan. Predator online yang iseng di luar sana bisa melihat postingan yang diupload di media sosial,” tutur Sofia dalam Webinar Literasi Digital di Kabupaten Dogiyai, Papua, Selasa (9/11/2021).
Ia menyampaikan, oknum-oknum tersebut pun bisa melihat dan menemukan kita melalui hastag. Kemudian, bisa juga melalui explore media sosial. Ketika akun kita mudah terdeteksi dengan orang-orang, kita harus lebih berhati-hati. Akun kita dapat dikatakan tidak aman saat kita sering menerima email pemberitahuan masuk pada akun media sosial. Selain itu, kita bisa saja sering menerima pesan berupa link phising untuk membobol akun media sosial, serta mulai banyak bermunculan komentar spam.
“Kalau banyak sekali komen spam berarti si robot-robot ini sudah mulai tahu kalau akun kita sedang diperhatikan. Di cek-cek lagi tanda-tandanya,” ungkapnya.
Sofia mengimbau agar kita selalu dalam kondisi sadar ketika mengakses media sosial ataupun atributnya, seperti email dan nomor handphone. Oleh karena itu, kita bisa mulai menerapkan kunci ganda pada media sosial. Tanpa harus menambah aplikasi baru, meningkatkan keamanan ganda bisa melalui platform media sosial itu sendiri. Umumnya, keamanan ganda ini berada pada setting atau pengaturan dan berada pada bagian security (keamanan). Kemudian, pilih keamanan two factor authentication dan pastikan nomor handphone atau email kita aktif untuk mengirim kode OTP saat login ke media sosial.
Cara lainnya untuk menjaga keamanan media sosial dengan menggunakan aplikasi resmi dari platform, membuat password yang sulit, hindari masuk ke akun media sosial melalui tautan dari luar, dan tidak sembarangan mengklik sebuah link.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Dogiyai, Papua, Selasa (9/11/2021) juga menghadirkan pembicara, Tiara Maharani (Writer-Correspondent Indonesia), Remuz MB Kmurawak (Dosen Sistem Informasi UNCEN), dan Sondang Pratama (Key Opinion Leader).
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Check Also

Mr Chen Yong. (Dok Beng)

ICBC Indonesia merelokasi cabang di Area Pantai Indah Kapuk

JAKARTA – Bank ICBC Indonesia sebagai anak perusahaan dari ICBC Limited yang merupakan salah satu …