Lombok Tengah -Istilah segitiga emas dunia pendidikan di masa pandemi seperti sekarang ini kembali mencuat lagi. Bagaimana tidak, pendidikan yang dulunya sebagian besar bertumpu pada Lembaga di sekolah saja, saat ini harus berbagi peran dengan di rumah.
Segitiga emas antara orang tua, guru dan peserta didik menjadi kunci utama suksesnya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di tengah pandemi Covid-19, baik melalui metode luring maupun metode daring.
Menurut M Lukman Hakim, S.Kom Android Developer Dinkominfo Lombok Tengah dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Lombok tengah, Nusa Tenggara Barat, Senin 8 November 2021, setiap pendidik harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi dalam kaitan dengan konsep segitiga emas pendidikan.
“Kita tahu pasti ada sisi buruk dan sisi baiknya kalau berbicara masalah teknologi. Tentu teknologi itu sendiri bisa menjadi apapun yang kita mau,” ujar Lukman dalam webinar yang dipandu oleh Eddie Bingky ini.
Lebih lanjut Lukman mengatakan bahwa, kita dapat mengambil manfaat dari perkembangan teknologi ini. Disamping itu kita juga dapat menghindari apa sisi negatif yang diakibatkan dari teknologi tersebut.
“Untuk mengedukasi anak itu tergantung pada orang tua atau kita sendiri karena sekarang banyak anak-anak yang lebih memilih bermain game daripada belajar. Namun disini tentu itu tidak terlepas dari orang tua sehingga sekali lagi teknologi itu adalah tools atau alat untuk bagaimana kita menggunakannya. Akhirnya disini terkait dengan bagaimana orang tua itu mengajarkan anak untuk menggunakan alat itu sendiri dengan bijak,” jelas Lukman.
Ia juga mengakui bahwa dunia pendidikan menjadi sektor yang sangat terdampak di masa pandemi. Orang tua, siswa, dan guru merupakan segitiga emas yang harus beradaptasi dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh baik luring maupun daring.
Konsep pendidikan segitiga eman itu sendiri di mana orang tua tidak lagi harus 100% menyerahkan putra-putrinya ke sekolah untuk dididik oleh para guru. Orang tua juga diharapkan bisa memberikan teladan dan edukasi literasi kehidupan kepada putra-putrinya di rumah.
“Kerjasama antara ketiga pihak ini sangat diharapkan agar terciptanya perubahan perilaku yang baik di dalam rumah tangga dan pendidikan pun berjalan sesuai dengan yang diharapkan,” terangnya lagi.
Terkait aktivitas di masa pandemic, pembicara lain Vizza Dara yang menjadi Key Opinion Leader mengatakan meskipun kondisi saat ini sulit tapi kita harus tetap kreatif dan produktif.
“Sekarang semua serba online pekerjaan pun sekarang online belajar pun sekarang online. Walaupun sekarang alhamdulillah sudah mulai longgar tapi tetap saja walau kondisi ini sulit kita harus tetap bisa kreatif dan produktif,” ujar Vizza.
Ia pun memberikan tipsnya agar bisa kreatif dan produktif di masa pandemi :
1.Membuat jadwal harian (bikin to do list)
Biasanya kita menuliskan Kegiatan apa saja yang mau kita lakukan jadi bangun tidur kita tidak sudah tahu hari ini kita mau mengerjakan pekerjaan rumah lalu kantor kemudian kita santai santai.
- Menentukan ruang kerja
- Disiplin dengan waktu.
Karena waktu kita menjadi fleksibel tentu kita juga benar-benar harus disiplin. - Jangan terlalu banyak menggunakan HP
-menghirup udara segar dan menjaga imun tubuh. Bagaimana sih kita kita mencari udara segar dengan kita bangun dari pagi hari usahakan walaupun kita di rumah aja walaupun waktu lebih fleksibel usahakan untuk selalu bangun pagi hari karena manfaatnya banyak banget. - Berolahraga.
Ini jangan sampai kelewat karena kalau kita sehat kita jadi bisa melakukan apa saja kita banyak hal yang bisa kita lakukan jika kita sehat.
“Walau kondisi saat ini sulit menyedihkan juga kita jangan pernah menyerah karena masih ada harapan. Dan jangan banyak mengeluh karena itu tidak baik selalu berpikir positif selalu optimis selalu yakin karena keyakinan itu membuat segalanya menjadi mungkin kalau kita berusaha,” tandasnya.
Selain Vizza dan Lukman juga hadir dua pembicara lainnya yaitu Grace M.Moulina, Head of Marketing Communication Financial Company, Adji Srihandoyo, Business Development Director Koperasi Jasa Tri Capital Investama (TC Invest).
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.