Tolikara Papua -Bertahan Selama Pandemi Covid-19
Pandemi Covid-19 mengubah banyak hal dalam kehidupan. Termasuk juga bagi para pelaku Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM).
Selama pandemi Covid-19, banyak dari pelaku UMKM yang ikut terdampak. Sebagian dari mereka mengalami kerugian, sehingga mesti gulung tikar.
Kondisi itu membuat pelaku UMKM terus mencari cara untuk bisa bertahan dan memasarkan produk atau jasanya. Salah satunya ialah dengan memasarkan produk dan jasanya denga marketplace.
Hasil survei menunjukkan, sebanyak 77 persen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menilai marketplace berperan penting dalam memasarkan produk. Alhasil, mereka pun dapat bertahan untuk berjualan di masa pandemi virus corona Covid-19.
“Sebanyak 75 persen UMKM menilai marketplace berperan penting dalam menarik konsumen lantaran punya banyak program promosi, seperti ongkos kirim, cashback, dan diskon,” ujar Division Head Finance TC Invest Azizzah Zuhriah dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital wilayah Tolikara, Papua, Senin, (8/11/2021).
Ia juga mengatakan, bahwa sebanyak 69 persen dan 66 persen UMKM menganggap marketplace penting untuk berjualan karena transaksinya aman dan mudah digunakan (user friendly).
“Ada 55 persen UMKM menganggap marketplace memberi edukasi lengkap kepada pelaku usaha tentang cara berjualan daring. Bahkan, 35 persen UMKM menilai marketplace membantu penjualan produk mereka hingga ke ranah ekspor,” ujar Azizzah.
Ia menambahkan, bahwa sebanyak 12 persen responden mengaku terbantu dengan promosi khusus dari Tokopedia seperti Waktu Indonesia Belanja. Kemudian, 5 persen responden terbantu dengan program diskon cashback dari Bukalapak untuk pelanggan fitur super seller. Sementara, 4 persen responden terbantu dengan hari promosi khusus dari Lazada, seperti Lazada 12.12 dan Lazada 3.3.
Dalam webinar tersebut juga hadir Yuliana Iangowuyo, Direktris SKPKC Frasiskan Papua, Rizky Rahmawati Pasaribu, Advokat dan Managing Partner Law OFfice Amali & Associate, dan Ainun Auliah sebagai Key Opinion Leader.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.
Check Also
ICBC Indonesia merelokasi cabang di Area Pantai Indah Kapuk
JAKARTA – Bank ICBC Indonesia sebagai anak perusahaan dari ICBC Limited yang merupakan salah satu …