Karangasem Bali -Bisnis e-commerce di Indonesia semakin menjanjikan di tengah pandemi. Menurut pakar ekonomi, bisnis dari digital diprediksi tumbuh hingga 3,32% dari 2020 yang mencapai 307 triliun.
Menurut Ni G.A.P. Harry Saptarini, S.Kom, M.Cs, Dosen Informatika TRPI Teknik Elektro, PNB dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Karangasem, Bali, Senin 8 November 2021, di tahun ini diprediksi akan meningkat lagi.
“Jika kita lihat dari sisi perilaku dari konsumennya, tingginya pertumbuhan e-commerce di Indonesia sangat dipengaruhi oleh masa pandemi covid 19 akhir-akhir ini. Meskipun ada penerapan kebijakan seperti PPKM tapi hal ini tidak mengurangi untuk melakukan transaksi jual-beli melalui media online,” ujar Harry dalam webinar yang dipandu oleh Yulian Noor ini.
Lebih lanjut, kata Harry, yang kerap dibeli konsumen saat ini adalah produk pakaian yang menduduki peringkat tertinggi diikuti sepatu, tas dan lainnya. Dikatakannya juga bahwa banyak manfaat dari ecommerce yang memiliki jangkauan yang luas, tidak dibatasi oleh waktu dan berbiaya lebih murah karena tak membutuhkan modal untuk bangunan untuk toko fisik. Selain itu dengan menjalankan e-commerce maka kita tidak perlu stok barang sendiri.
“Jika ada yang mau beli baru kita minta ke produsen yang kita jual dan dengan e-commerce berarti memiliki kemudahan mengolah transaksi dan pengiriman,” jelasnya lagi.
Dengan memiliki toko online kita tidak perlu pusing bagaimana cara transaksi dan bagaimana mengirim barang karena kita bisa menggunakan pembayaran atau melalui internet dan pengiriman barang pun bisa kita lacak secara online melalui internet.
Selain itu dengan e-commerce, kita juga mempelajari kebiasaan pelanggan sekaligus kita bisa bekerja dari manapun. Sehingga kita tidak perlu duduk manis jadi kita bisa bekerja dari mana pun asalkan ada perangkat dan koneksi internet kita itu memadai.
Ada tiga sarana yang bisa digunakan untuk berjualan secara daring yaitu marketplace online seperti (Tokopedia dan Bukalapak), website sendiri dan media sosial. Marketplace dan media sosial tentunya adalah cara yang lebih gampang namun dengan adanya sebuah website yang mempresentasikan toko atau bisnis Anda tetaplah menjadi yang terpenting.
Website dipandang penting karena ada beberapa fungsinya. Diantaranya adalah untuk membangun kredibilitas dan dapat berfungsi sebagai katalog. Selain itu untuk meningkatkan pelayanan kepada pembeli dan brand kita akan lebih mudah ditemukan melalui mesin pencarian.
Sebab 81% orang biasanya mencari produk dengan mesin pencarian sebelum melakukan pembelian. Ada 80% pembeli yang mengunjungi ecommerce di mesin pencarian sebelum memutuskan untuk membeli.
Selain Harry, juga hadir pembicara lainnya yaitu Andrew Paulo, Forex Trader, M Dedy Gunawan, Ketua Bidang Koperasi dan UMKM HAPI dan Fisca sebagai Key Opinion Leader.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.
Check Also
ICBC Indonesia merelokasi cabang di Area Pantai Indah Kapuk
JAKARTA – Bank ICBC Indonesia sebagai anak perusahaan dari ICBC Limited yang merupakan salah satu …