Deiyai Papua -Berita adalah sebuah cerita keterangan mengenai sebuah kejadian atau peristiwa yang sedang hangat. Terdapat hal-hal tertentu yang menjadi acuan apakah sebuah peristiwa layak untuk dijadikan berita.
Faktanya, kita sebagai pengguna media sosial tidak melihat secara jeli apakah konten berita atau hal-hal yang diunggah orang lain itu memenuhi kelayakan berita. Sehingga kita suka sembarangan dalam membagikan konten. Hengky Yaimo, Wartawan Jubi dan Koran Jubi mengatakan bahwa sembarangan membagikan konten dapat mengakibatkan hal buruk pada orang lain.
“Sebelum menshare berita atau membaca sebuah berita mestinya kita melakukan verifikasi atau memilah-milah kebenaran konten,” ujar Hengky dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Deiyai, Papua, Senin (8/11/2021).
Untuk itu, kita juga perlu untuk mengenali ciri dari konten palsu. Pertama, periksa sumber berita dan judulnya yang provokatif. Berita yang kredibel berasal dari situs media online resmi, sementara kebanyakan berita palsu berasal dari situs-situs seperti blogspot dan lain sebagainya. Kemudian, biasakan diri juga untuk membaca seluruh isi berita, tidak hanya menyimpulkan isi melalui judulnya. Apabila kita melihat suatu berita di website, ada baiknya kita melakukan pengecekan kepada media yang memproduksi berita tersebut.
“Di era digital ini siapapun bisa menulis berita dan menggunakan media. Seseorang bisa menggunakannya untuk tujuan tertentu baik positif atau negatif,” jelasnya.
Menurutnya, hal tersebut menjadi penting karena banyak orang yang lupa untuk memverifikasi berita ketika melihat judul yang bombastis. Kebenaran sebuah berita pun dapat dilihat dari narasumbernya, apakah narasumber tersebut jelas atau tidak, serta memastikan siapa yang berpendapat dalam berita tersebut. Kita juga harus memeriksakan tanggalnya, untuk mengecek apakah kejadian atau peristiwa tersebut masih baru.
Hal penting lainnya ialah mencari siapa penulis berita tersebut, tujuannya untuk memastikan apakah penulis tersebut memang benar bekerja sebagai reporter yang membuat berita atau memiliki tujuan negatif tertentu. Ia menyampaikan, sebuah berita akan berdampak baik apabila kita jeli dalam melakukan verifikasi terhadap suatu berita dan konten. Saring dulu sebelum membagikan sesuatu.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Deiyai, Papua, Senin (8/11/2021) juga menghadirkan pembicara, Tiara Maharani (Penulis & Jurnalis), Ika Febriana Habiba (CX Manager), dan Ahmad Affandy (Key Opinion Leader).
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.
Check Also
Dinilai Janggal, Warga Lovina Bali Diduga Korban Mafia Tanah, Laporkan Sejumlah Hakim
Warga Lovina, Buleleng, Made Jodi, melaporkan sejumlah Hakim ke Komisi Yudisial. Laporan tersebut diwakili oleh …