Alor -Berkat perkembangan pesat internet dan teknologi, melahirkan berbagai peluang dalam bisnis. E-Commerce adalah salah satunya.
Menurut Antonius Ama Kamaro, Urchasing & Finance Staff at Sayur Kendal Jakarta dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, Rabu 3 November 2021, terkadang melalui internet, ada kesalahpahaman pemahaman antara e-commerce dan marketplace.
“Kadang orang menyamakan bahwa e-commerce adalah marketplace. Padahal keduanya adalah dua hal yang berbeda. Marketplace sendiri dia berfungsi sebagai perantara antara penjual dan pembeli. Dan marketplace sendiri merupakan salah satu model dari e-commerce,” ujar Antonius dalam webinar yang dipandu oleh Yulian Noor ini.
Secara spesifik, marketplace adalah platform tempat bertemunya atau perantara antara penjual dan pembeli. Perusahaan-perusahaan marketplace di Indonesia antara lain Shopee, Tokopedia, Lazada, Blibi, OLX, JD.ID, dan sebagainya.
Sementara itu perkembangan e-commerce di Indonesia semakin meroket di 2021. Bisnis e-commerce yang sedang booming ini dinilai akan sangat menguntungkan bagi teman-teman yang sudah memiliki bisnis atau yang baru mulai karena e-commerce menawarkan banyak manfaat.
“E-commerce itu mencakup semua pasar online yang menghubungkan penjual dan pembeli. Ketika teman-teman ingin menjual terlebih dulu mengidentifikasi siapa sih target teman-teman atau mau B2B atau B2C atau situs. Jika misalnya sudah memiliki ide apakah teman-teman familiar dengan akun-akun tersebut misalnya akun B2B,” jelasnya lagi,
E-Commerce dibagi menjadi enam golongan. Pertama, e-commerce business to business, ini merupakan platform digital yang mempertemukan perusahaan penjual produk atau jasanya kepada perusahaan lain.
Yang kedua, bisnis to customer atau B2C yaitu langsung kepada pelanggan contohnya Lazada menyediakan kosmetik fashion dan lain-lain. Begitu juga shopee juga Bibli.
Lalu yang berikut adalah costumer to customer atau C2C. “Mungkin teman-teman pernah menjual barang bekas teman-teman ke internet, contohnya seperti di OLX dari kebutuhan pribadi dan lain-lain
Selanjutnya adalah customer to bisnis (C2B) berkebalikan dengan B2C, yaitu orang menjual produk pelayanan ke perusahaan. Misalnya tukang logo yang menjual ke produk-produk. Ada juga bisnis to public administration (B2A), model ecommerce ini mirip dengan bB2B tetapi pelakunya adalah bisnis dan lembaga pemerintah.
Selain Antonius, pembicara lain yaitu Nurul Amalia, Pramugari Saudi Airlines, Digital Content Creator dan Forex Trader, Chyntia Andarinie, Founder Mom Influencer.ID dan Bunga Harum Dani sebagai Key Opinion Leader.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Check Also

Mr Chen Yong. (Dok Beng)

ICBC Indonesia merelokasi cabang di Area Pantai Indah Kapuk

JAKARTA – Bank ICBC Indonesia sebagai anak perusahaan dari ICBC Limited yang merupakan salah satu …