Tabanan -Jangan anggap enteng bullying. Sebab dampak bullying bagi mereka yang memiliki mental lemah bisa berbahaya, bahkan bisa memicu keinginan bunuh diri.
Seperti yang dikatakan oleh Drs.I Wayan Muliarta, Wakasek Kesiswaan SMA N 1 Kediri saat menjadi nara sumber di acara Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Tabanan, Bali, Senin 1 November 2021 kasus-kasus bunuh diri akibat bullying ini tak sedikit terjadi di luar negeri.
“Contohnya di Amerika Serikat, Daniel Briggs di tahun 2014 bunuh diri dengan cara menembak dirinya sendiri. Ia melakukan hal nekat ini setelah mengalami bullying dari teman-temannya selama bertahun-tahun dan ia selalu mendapatkan pesan yang isinya mendorong Daniel untuk bunuh diri,” ujar Wayan dalam webinar yang dipandu oleh Claudia Lengkey ini.
Kasus Bullying serupa terjadi di Inggris dimana Jade stringer, gadis berusia 14 tahun dan dikenal sebagai salah satu siswa yang paling cantik di sekolahnya di Haslingden High School di Lancashire,Inggris. Bukan hanya itu dia juga dikenal aktif dalam berbagai kegiatan sekolah. Jade juga aktif mengampanyekan gerakan anti bullying di sekolahnya.
Tapi justru karena kecantikan aktivitas dan kampanye anti bullying inilah yang membuat beberapa teman yang iri dan tidak suka terhadap Jade. Dia terus menerus diteror kawan-kawannya. Akhirnya ia bunuh diri dengan gantung diri di kamarnya pada bulan Juni tahun 2012 lalu.
Di Indonesia ada kasus yang menimpa Yoga Cahyadi. Diduga kuat Yoga bunuh diri karena tekanan dan hujatan akibat gagalnya acara hiburan di mana ia sebagai ketua penyelenggara dianggap orang yang paling bertanggung jawab atas kegagalan acara tersebut.
Sesaat sebelum menabrakkan diri ke kereta api Yoga sempat menulis di Twitter pribadinya “Terima kasih atas segala caci maki. Ini gerakan menuju Tuhan, salam”.
Contoh di atas menunjukkan betapa bahayanya cyber bullying pada korban yang mengalaminya. Mungkin kita anggap sepele candaan, tapi tidak untuk orang lain.
Cyber bullying adalah penyalahgunaan internet atau melecehkan mengancam mempermalukan dan mengejek orang lain.Cyber bullying bisa muncul dalam beragam bentuk. Di antaranya adalah bullying atau perundungan dengan menggunakan teknologi digital. Contoh: menyebarkan kebohongan tentang seseorang atau memposting foto memalukan tentang seseorang di media sosial.
Ada juga Trolling yaitu pengiriman pesan yang mengancam atau menjengkelkan di jejaring sosial, ruang obrolan atau game online. Bisa juga dengan mengucilkan mengecualikan anak-anak dari game online aktivitas atau grup pertemanan.
Selain Wayan juga hadir pembicara lainnya yaitu Tiara Maharani Writer-Correspondent Indonesia, M Randy Mandala Putra IT RS Anggrek Mas dan Sri Rahma Dani sebagai Key Opinion Leader.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.
Check Also
Dinilai Janggal, Warga Lovina Bali Diduga Korban Mafia Tanah, Laporkan Sejumlah Hakim
Warga Lovina, Buleleng, Made Jodi, melaporkan sejumlah Hakim ke Komisi Yudisial. Laporan tersebut diwakili oleh …