Ini Tiga Sebab Seseorang Rentan Jadi Korban Kejahatan Siber

Intan Jaya Papua -Kehadiran internet dan ruang digital memang membawa manfaat bagi para penggunanya. Namun hati-hati, penggunaan yang tidak tepat bisa membuat seseorang malah menjadi sasaran kejahatan siber.
Dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital wilayah Intan Jaya, Papua, Jumat, (30/10/2021)Sofia Sari Sewi, Designer, Penggiat Social Media & Socialpreneur, mengungkapkan tiga sebab seorang rentan menjadi sasaran kejahatan siber.
“Pertama dan kebanyakan itu, bahwa masyarakat masih belum terliterasi digital, sehingga juga mungkin tidak tahu bentuk dan bola dari kejahatan siber dan untuk bisa mengantisipasinya,” ujar Sofia.
Kemudian, Sofia juga melanjutkan bahwa masih banyak pengguna internet atau media sosial yang mudah percaya dengan orang yang baru dikenal. Sementara yang ketiga kurang update tentang kejahatan siber yang terjadi akhir-akhir ini.
Oleh sebab itu, Sofia juga mengatakan bahwa mengikuti webinar terkait literasi digital penting sebagai bekal pemahaman. Dalam kesempatan itu, ia juga membagikan beberapa bentuk kejahatan siber yang umum terjadi.
“Pertama itu, modus penipuan berkedok foto, selfie dengan identitas diri, ini membuat data pribadi kita mudah sekali dibobol oleh orang-orang tidak dikenal,” kata Sofia.
Kemudian, bentuk kejahatan siber lainnya antara lainnya ialah, modus penipuan Via Whatsapp, modus penipuan ganti nomor ponsel atau SIM Swap Fraud, modus penipuan via SMS, modus penipuan via email, hingga modus penipuan via bank.
Lebih lanjut, ia juga menyampaikan sejumlah tips yang bisa dimanfaatkan agar bisa terhindar dari penipuan atau bentuk kejahatan siber. Salah satunya dengan gunakan password yang complicated untuk semua akun digital.
“Selain menggunakan password yang kuat, pastikan juga untuk menggantinya secara berkala. Lalu kemudian, juga selalu rahasiakan OTP (one time password), jangan pernah membagikan pada orang lain,” ujar Sofia dalam webinar tersebut.
Kemudian, tips selanjutnya ialah untuk jangan upload data pribadi apalagi kartu identitas. Ia juga mengatakan bahwa penting untuk melakukan logout setelah transaksi
“Saat mengakses internet juga selalu perhatikan URL link & Wajib alamat email pengirim dengan teliti. Jangan tergiur tawaran diskon atau hadiah, jadilah pembeli yang pintar. Terakhir pastikan gunakan jaringan wifi atau VPN yang aman,” kata dia.
Dalam webinar tadi, juga hadir pembicara lainnya seperti, Forita djadi, Pemilik Deva Wedding & Event, Apner Krei, S.Sos., M.Si, Sekretaris Jurusan Antropologi FISIP Universitas Cendrawasih, dan Fitriyani sebagai Key Opinion Leader.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Check Also

Dinilai Janggal, Warga Lovina Bali Diduga Korban Mafia Tanah, Laporkan Sejumlah Hakim

Warga Lovina, Buleleng, Made Jodi, melaporkan sejumlah Hakim ke Komisi Yudisial. Laporan tersebut diwakili oleh …