Denpasar -Penggunaan media sosial sebagai sarana berkomunikasi dan bersosialisasi dengan teman dan keluarga semakin lazim. Dengan modal smartphone dan kuota internet, komunikasi dengan orang lain yang berbeda wilayah, pulau, dan negara pun bisa dilakukan dalam sekejap.
Meski begitu, belum semua orang paham tentang bagaimana cara menggunakan media sosial yang bijak. Berbicara sebagai key opinion leader dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah kota Denpasar, Bali, Kamis 28 Oktober 2021, Bayu Eka Sari mengatakan salah satu kesalahan penggunaan media sosial yang masih sering dilakukan adalah oversharing. Apa itu?
“Oversharing adalah membagikan terlalu banyak informasi pribadi, yang diunggah di media sosial. Lagi makan apa, update, lagi di mana, update, ini adalah kebiasaan yang tidak baik, karena berbahaya bagi keamanan data pribadi,” tutur Bayu.
Salah satu contoh oversharing yang berbahaya menurutnya, adalah membagikan foto tiket saat akan mealkukan penerbangan atau dokumen pribadi seperti KTP, buku nikah, dan paspor. Padahal ada informasi-informasi sensitif yang bisa saja dicuri oleh orang tidak bertanggung jawab, dalam dokumen-dokumen tersebut.
“Misalnya baru nikah, saking bahagianya dibagikanlah foto buku nikah itu. Padahal di situ ada informasi nama lengkap, nama orangtua, bahkan nomor NIK, yang bisa dicuri orang,” paparnya lagi.
Untuk itu, Bayu menekankan menggunakan media sosial juga perlu mengedepankan etika. Selain oversharing, hindari juga memberikan komentar buruk.
Komentar buruk, termasuk bodyshaming dan bullying, bisa memiliki efek negatif bagi pemilik konten yang dikomentari.
“Jangan juga memberikan komentar atau unggahan seputar SARA atau hoax. Ini paling berbahaya. Dampak negatifnya bisa menimbulkan perpecahan di masyarakat,” ujar Bayu.
Dalam webinar ini hadir juga Nur Rahma Yenita (Ketua Program Studi Teknik Elektro STTI), Fajar Sidik (Zinester dan Podcaster at 30degree media network), dan I Gede Bintang Arya Budaya (Manager INBIS STIKOM Bali).
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.
Check Also
ICBC Indonesia merelokasi cabang di Area Pantai Indah Kapuk
JAKARTA – Bank ICBC Indonesia sebagai anak perusahaan dari ICBC Limited yang merupakan salah satu …