Manggarai NTT -Kesenjangan digital merupakan sebuah masalah yang timbul karena peradaban manusia ini berkembang dari awalnya itu karena pemecahan sebuah masalah. Wajar saja perkembangan digital di antara kota dan daerah terpencil dahulu sangat tinggi sebab, kemajuan peradaban biasanya memang lebih dulu menyentuh masyarakat di kota besar karena kemudahan akses yang ada.
Menurut Fajar Sidik, Zinester & Podcaster at 30degree Media Network dalam Webinar Literasi Digital wilayah Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Selasa 26 Oktober 2021, saat ini kita sekarang berada di era informasi. Oleh karena itu kita harus bekerja sama untuk mencapai percepatan transformasi digital.
“Teknologi digital saat ini bukan hanya untuk pemenuhan hiburan atau berita-berita tetapi pemenuhan untuk kita bersama untuk memenuhi kebutuhan seperti bekerja hingga sekolah. Dimana era informasi semua daerah bisa terhubung serba digital semua terkoneksi dengan internet dan kita bisa berkomunikasi walaupun beda zona waktu. Informasi sekarang dijadikan senjata,” ujar Fajar Sidik dalam webinar yang dipandu oleh Tony Thamrin ini.
Dijelaskannya juga dalam Perpres No 63 tahun 2020 tentang Wilayah 3t di Indonesia masih ada 62 kabupaten di 11 provinsi. Sementara di NTT sendiri terdapat 13 kabupaten dan kabupaten kabupaten yang ada ini di Indonesia bagian tengah ini dicatat porsi 22% dan ini cukup besar.
“Kita bisa lihat bahwa wilayah Indonesia yang masih termasuk ke dalam golongan masyarakat wilayah 3T di NTT ini merupakan wilayah yang sulit untuk tersentuh dengan teknologi untuk pengembangan pembangunan butuh waktu secara perlahan dan bertahap,” jelasnya lagi.
Adanya kesenjangan antara orang yang cakap tetapi tidak sama yang orang yang tidak paham sama sekali akibat kesenjangan tersebut merupakan faktor-faktor dari beberapa hal termasuk diantaranya adalah pembangunan prasarana. Di sana kemampuan sumber daya manusia berpengaruh serta faktor-faktor yang menentukan seperti ekonomi yang tidak mendukung pemenuhan teknologi.
Untuk itulah dibutuhkan percepatan transformasi digital yang meliputi infrastruktur, roadmap strategis yang akan berlangsung sampai 2004. Program yang dibuat untuk jangka panjang dan tidak hanya hari ini saat ini saja tetapi juga tujuannya agar masyarakat Indonesia lebih cakap digital di tahun 2024.
Setelah semuanya terkoneksi dan paham dengan data-data yang ada di internet Data Center yaitu pusat data ini akan diolah dikembangkan untuk menentukan keputusan keputusan pemerintah. Selain itu dibutuhkan juga SDM dengan talenta digital. Dan pemerintah mempercepatnya dengan sejumlah program termasuk sosialisasi dan edukasi literasi digital seperti saat ini. Serta juga yang sangat pentig adalah skema pendanaan agar tetap bertahan.
Selain Fajar Sidik juga hadir pembicara lainnya yaitu Dedy Triawan, CTO MEC Indonesia Albina HAndriyani GAnis, M.Pd seorang PEngajar dan Bayu Eka Sari sebagai Key Opinion Leader.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Check Also

Dinilai Janggal, Warga Lovina Bali Diduga Korban Mafia Tanah, Laporkan Sejumlah Hakim

Warga Lovina, Buleleng, Made Jodi, melaporkan sejumlah Hakim ke Komisi Yudisial. Laporan tersebut diwakili oleh …