Lombok Tengah -Banyak hal positif yang bisa dilakukan di ruang digital, salah satunya adalah untuk menjadi wadah mewujudkan rasa kebangsaan setiap penggunanya.
Menurut Zul Pikri, S.Pd CEO Nathan Indonesia dalam Webinar Literasi Digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerjasama dengan Siberkreasi di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Senin 25 Oktober 2021, ada 3 hal yang bisa dilakukan untuk mewujudkan rasa kebangsaan di ruang digital.
“Ppertama adalah wawasan kebangsaan menentukan cara bangsa dalam mendayagunakan kondisi geografi sejarah sosial budaya ekonomi dan politik serta pertahanan keamanan negara,” ujar Zul dalam webinar yang dipandu oleh Kika Ferdind ini.
Lebih lanjut, kata Zul, yang kedua adalah wawasan kebangsaan menentukan bangsa ini dalam tata hubungan dengan bangsa lain di dunia internasional. “Sekarang ini peran manusia pemuda memberikan support dan pendukung untuk membantu pemerintah agar hubungan itu terjalin berjalan dengan bagus agar tidak terputus,” imbuhnya.
Ketiga adalah wawasan kebangsaan mengandung semangat persatuan. Jika kita lihat sejarah, Tokoh pendiri bangsa Soekarno Hatta selalu menyampaikan bahwa Indonesia tidak akan maju jika tidak ada rasa kebangsaan dan persatuan.
“Contohnya kita harus bersatu dengan literasi digital nasional ini yang dengan bekerjasama dengan kominfo si berkreasi dan seluruh dinas-dinas terkait mari sama-sama mensosialisasikan hal-hal positif lalu kemudian produktif untuk menggunakan media atau mengkonsumsi hal-hal yang ada di media secara bijak,” jelasnya lagi.
Dikatakannya negara ini memerlukan pembangunan tidak hanya pembangunan bangsa tetapi juga pembangunan karakter. Kita sendiri yang harus mengurangi sesuatu yang negatif dan mencari manfaat lebih banyak dari hal-hal yang positif.
Untuk itu ada sejumlah kompetensi yang harus dimiliki tiap warga negara:
-Civic Knowledge atau Pengetahuan kewargaan
Kita harus produktif dan berkualitas dalam memilih pembaca dan mengkonsumsi apa pun yang datang dan hadir di dunia kita saat ini pengetahuan kewargaan mari kita bangun barang-barang mulai saat ini.
-Civic Skill atau Kecakapan kewargaan.
Di sini bisa masuk ke kecakapan yang berkaitan dengan cara kita mengetahui apa yang terjadi di Indonesia di negara kita saat ini bagaimana kemudian informasi masuk dan perkembangan zaman seperti apa Jangan lupa di filter Jangan sampai kita terbawa arus yang kemudian itu membuat kita terlena di dunia saat ini kita harus ingat kita diharapkan bagi bangsa untuk estafet perjuangan pemimpin kita saat ini maka dari itu kecakapan dari sekarang mari kita sama-sama siapkan.
-Civic Disposision atau Watak kewargaan.
Sikap atau adab cara kita berwarganegara contoh kecilnya misalnya kita bertemu dengan teman-teman kita yang berbeda daerah apalagi tentang dunia internasional kita ada pariwisata NTB kan sekarang sudah banyak tamu-tamunya.
Untuk itu ruang digital beserta karakteristiknya dapat digunakan untuk memfasilitasi penyebaran konten-konten yang menghambat pertumbuhan nasionalisme. Agar jangan sampai ada kesempatan sesuatu hal negatif yang menyebar di ruang digital kita.
Selain Zul juga hadir pembicara lain yaitu Shella Nadia, Owner CEO Artfashion, Adji Srihandoyo, Business Development Director Koperasi Jasa Tri Capital Investama (TC Invest) dan Fisca sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.
Check Also
Dinilai Janggal, Warga Lovina Bali Diduga Korban Mafia Tanah, Laporkan Sejumlah Hakim
Warga Lovina, Buleleng, Made Jodi, melaporkan sejumlah Hakim ke Komisi Yudisial. Laporan tersebut diwakili oleh …