FPRB Bali Siap Dampingi Pemerintah Dalam Penanggulangan Bencana

Gianyar -Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) se-Bali mendeklarasikan diri bersatu sebagai mitra pemerintah dalam penanggulangan bencana diketuai oleh I Gede Sudiartha, S.Sos, M.Si, Kelompok Ahli Pembangunan Pemerintah Provinsi Bali Bidang Risiko Bencana.

Acara deklarasi yang digelar di Pusat Oleh Oleh Krishna di Desa Wisata Blangsinga Gianyar Selasa 26 Oktober 2021 ini turut dihadiri oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Letjen TNI Ganip Warsito.

Menurut Ketua FPRB se-Bali I Gede Sudiartha, S.Sos, M.Si Forum PRB dibentuk atas kesadaran sendiri dengan prinsip sukarela sebagai mitra pemerintah dalam penanggulangan bencana.

Dalam melaksanakan tugasnya Forum PRB bersifat independen, berpedoman pada kode etik dan peraturan perundangan yang berlaku untuk Bali Tangguh Bencana,” ujar Gede Sudiartha seusai deklarasi yang juga dihadiri oleh Sekda Bali Dewa Made Indra, Kalaksa BPBD Bali I Made Rentin, Jane Van Vliet, First Secretary DFAT, Anthea Griffin, Consulate General of Australia Bali, Mia Marina, Kepala Program Sub Nasional SIAP SIAGA, Letkol. Inf. I Dewa Ketut Darmada, SE., M.A.P., Pabung Kodim 1611/Badung, Dewi Reny Anggraeni, Wakil Sekretaris Forum PRB Provinsi Bali dan dr. Putu Camelia, S.Ked,Kepala Sub Bagian Humas Forum PRB Provinsi Bali.

Lebih lanjut kata Gede, deklarasi Forum PRB seluruh Bali juga sebagai bentuk komitmen untuk mendukung giat-giat Pemerintah untuk Bali Tangguh Bencana.

Dalam acara untuk memperingati juga Bulan Pengurangan Risiko Bencana ini juga dideklarasikan secara resmi Mitra Gojek Bali Peduli Bencana untuk mendukung giat kebencanaan di Provinsi Bali.

Pada kesempatan tersebut, secara khusus Letjen TNI Ganip Warsito mengucapkan terima kasih kepada Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Bali karena telah menyediakan wadah kolaborasi, yang mempersatukan dukungan semua pihak dalam kerangka Pentahelix, untuk bersama-sama mengurangi potensi risiko bencana di Bali.

berkomunikasi, sesuai dengan adat dan budaya masyarakat, sehingga pesan kesiapsiagaan bisa lebih cepat dan tepat tersampaikan.

“Saya mengharapkan Deklarasi Forum Pengurangan Risiko Bencana se-Provinsi Bali ini, akan terus berlanjut dengan kegiatan-kegiatan nyata dan berkesinambungan. Pemerintah dan Pemerintah Daerah, tentunya akan memberikan dukungan melalui sinergi dengan kegiatan-kegiatan di unit kerja yang sedang dan akan berjalan,” kata Ganip yang juga sempat bernyanyi menghibur para undangan yang hadir di function ball room pusat oleh oleh milik pengusaha kondang Bali Gusti Ngurah Anom atau Jik Krishna, dengan suara merdunya.

Letjen Ganip juga mengatakan bahwa Bali juga sarat dengan potensi bencana alam yang kompleks, yang juga bisa berdampak sangat signifikan terhadap pariwisata dan kegiatan ekonomi lainnya.

Untuk itu ia berpesan kewaspadaan dan kesiapsiagaan kita semua, harus dilakukan untuk semua jenis bencana, yang berpotensi terjadi di wilayah Bali.

IndoBali News

Cari
Submit

HOME BALI & NUSRA
Deklarasi Forum PRB se-Bali, Untuk Bali Tangguh Bencana
Shira Ade
27 Oktober 2021, 11:59 WIB
Foto bersama Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) se-Bali bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Letjen TNI Ganip Warsito saat Deklarasi di Desa Wisata Blangsinga Gianyar Bali, Selasa 26 Oktober 2021.
Foto bersama Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) se-Bali bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Letjen TNI Ganip Warsito saat Deklarasi di Desa Wisata Blangsinga Gianyar Bali, Selasa 26 Oktober 2021. /Dok IB Ngurah Dibya dan Shira Ade

Baca Juga: Kerja Bareng Dunia Usaha dan Pelaku Pariwisata Bali Bantu Pulihkan Ekononomi Daerah

Menurut Ganip peran komunitas sebagai ujung tombak penanggulangan bencana di daerah sangat krusial. Tidak hanya pada saat terjadi bencana, namun pada saat sebelum bencana pun, komunitas dan relawan bisa berperan sangat penting, dalam mengedukasi masyarakat dengan cara dan metoda berkomunikasi, sesuai dengan adat dan budaya masyarakat, sehingga pesan kesiapsiagaan bisa lebih cepat dan tepat tersampaikan.

“Saya mengharapkan Deklarasi Forum Pengurangan Risiko Bencana se-Provinsi Bali ini, akan terus berlanjut dengan kegiatan-kegiatan nyata dan berkesinambungan. Pemerintah dan Pemerintah Daerah, tentunya akan memberikan dukungan melalui sinergi dengan kegiatan-kegiatan di unit kerja yang sedang dan akan berjalan,” kata Ganip yang juga sempat bernyanyi menghibur para undangan yang hadir di function ball room pusat oleh oleh milik pengusaha kondang Bali Gusti Ngurah Anom atau Jik Krishna, dengan suara merdunya.

Baca Juga: Diduga Motif Asmara, Polisi Tembak Polisi di Lombok Timur

Baca Juga: Bunga 0% Tiap Pembelian Mobil Listrik H… [PR]

Letjen Ganip juga mengatakan bahwa Bali juga sarat dengan potensi bencana alam yang kompleks, yang juga bisa berdampak sangat signifikan terhadap pariwisata dan kegiatan ekonomi lainnya.

Untuk itu ia berpesan kewaspadaan dan kesiapsiagaan kita semua, harus dilakukan untuk semua jenis bencana, yang berpotensi terjadi di wilayah Bali.

Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Penonton World Superbike, Tim MedisTambah Alat PCR

Ia juga mengingatkan bahwa Bali akan kembali menjadi pusat perhatian dunia dalam waktu dekat. Pulau Seribu Pura ini akan menjadi tuan rumah beberapa ajang berskala internasional seperti event bulutangkis Masters Super 750 pada November 2021, Indonesia Open 2021 pada November 2021, BWF World Tour Finalis pada Desember 2021, konvensi tentang bahaya merkuri bertajuk ‘COP-4 Minamata Convention’ pada Maret 2022 hingga KTT G-20 pada Oktober 2022.

Mengingat perhelatan internasional tersebut akan dilangsungkan pada saat pandemi, maka Presiden Joko Widodo meminta secara khusus kepada seluruh pihak agar mengantisipasi adanya potensi lonjakan gelombang COVID-19.

Ia mengatakan bahwa beberapa strategi pencegahan dan penanganan COVID-19 telah disiapkan demi menyongsong beberapa event ke depan sesuai prosedur dan protokol kesehatan yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Hal itu sekaligus akan membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia mampu menghelat sejumlah event internasional yang aman dari COVID-19.

“Kita harus bisa membuktikan kepada dunia, bahwa Bangsa Indonesia sanggup untuk melaksanakan event tersebut dengan tetap memperhatikan prosedur dan protokol kesehatan sesuai standar dari WHO,” tandas Letjen Ganip. (*)

Check Also

Dinilai Janggal, Warga Lovina Bali Diduga Korban Mafia Tanah, Laporkan Sejumlah Hakim

Warga Lovina, Buleleng, Made Jodi, melaporkan sejumlah Hakim ke Komisi Yudisial. Laporan tersebut diwakili oleh …