Ayo Kontrol Jari-Jari Kita di Dunia Maya

Gianyar Bali -Kebutuhan etika dalam berjejaring sekarang ini sangat mendesak, dengan semakin meluasnya pemakaian ruang digital.
Menurut Putri Masyita saat menjadi Key Opinion Leader dalam Webinar Literasi Digital yang digelar oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerjasama dengan Siberkreasi di Kabupaten Gianyar, Bali, Senin 25 Oktober 2021, saat ini eranya sudah serba digital. Oleh karenanya, penerapan etika berjejaring menjadi keharusan yang mesti disosialisasikan setiap saat.
“Dulu ada istilah mulutmu harimaumu. Sekarang adalah pentingnya menahan dan berhati-hati dengan jari-jari sebab hanya kita yang bisa mengontrol jari kita sendiri di ruang digital,” ujar Putri dalam webinar yang dipandu oleh Claudia Lengkey ini.
Lebih lanjut kata Putri, etika dalam kehidupan sehari-hari di dunia nyata juga harus tepat diterapkan di dunia digital. “Karena kita orang Indonesia memang harus banyak aturannya banyak aturan banyak etikanya kita orang timur kita sudah mengenal ini sejak kecil,” imbuhnya.
Kita sudah diberitahu kalau kita harus sopan pada orang tua atau orang lain dengan bahasa yang baik dan benar. Ini tidak hanya di dunia nyata dan harus diterapkan di dunia digital bagaimana cara kita berkomunikasi di sosmed kita
Untuk itu ada beberapa upaya agar kita bisa mengontrol jari-jari kita di dunia maya. Yaitu berkomunikasi dengan baik, jangan mencaci maki orang lain di media sosial, jangan mengumbar hal pribadi di medsos dan ajarkan etika sejak dini dimulai dari rumah orang tua terhadap anak-anaknya
Secara detil kita harus tahu dengan siapa kita bercakap di dunia maya dan dengan siapa kita berkomunikasi. Pakailah bahasa yang baik dan benar saat ngobrol dengan orang lain sesuaikan dengan orang yang kita ajak bicara.
“Jika bicara dengan orang Bali misalnya kita harus menghormati budayanya dana saat chat kita dengan orang dari banyak daerah kita harus menggunakan bahasa yang universal bahasa Indonesia. Begitu juga jika ternyata ada orang asing,” jelasnya lagi,
Penting memakai Bahasa Indonesia baik yang benar dan yang mudah dimengerti jangan pakai bahasa zaman now secara sembarangan meski pun jika dengan teman memang boleh-boleh saja. “Jangan pakai bahasa bahasa yang tidak dipahami dan jangan sok asik pakai bahasa gaul di medsos,” katanya.
Pahami juga ada batasan waktu nyata waktu sama seperti kita di di dunia nyata. Sama halnya seperti kita mau bertamu di rumah orang jangan jam 12 malam tanpa izin permisi datang waktu begitu juga di dunia digital pun seperti itu.
“Walaupun serba online kita juga harus tahu waktunya video call dengan lawan bicara kita jika membahas urusan bisnis atau pekerjaan. Jika pun sangat urgent ingin berkomunikasi diatas jam tersebut minta izin dulu karena semua orang punya privasi karena ada kalanya orang di rumah tidak mau berurusan dengan kerjaan,” ujarnya.
Sekarang ini orang kadang-kadang mikirnya kebebasan berekspresi kita bisa ngomong apa aja di sosmed ini kan masih sosmed kita terserah kita. Tapi bukan begitu ada sejumlah etika yang tidak boleh dilanggar jika kita tidak ingin mendapat citra buruk di masyarakat dan juga harus diingat ada undang undang yang jika dilanggar akan membawa kita ke jalur hukum, semisal melakukan pencemaran nama baik di media sosial seperti banyak kejadian beberapa waktu belakangan.
Selain Putri Masyita juga hadir pembicara lain yaitu Tiara Maharani, Writer dan Correspondent Media Asing, Gabriel Firsta Adnyana, S.Kom, MM, SI, Dosen S1 Teknik Informatika Universitas Dhyana Putra dan Ilham Faris Digital Strategist
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Check Also

Dukung Pertanian Rumput Laut—BRI Berikan Bantuan Sarpras, Pelatihan, Hingga KUR Petani

Denpasar – BRI Regional Office Denpasar mendukung sektor pertanian khususnya pertanian rumput laut di Nusa …