Lombok Tengah -Hampir seluruh sendi kehidupan manusia terdampak akibat badai pandemi yang telah berlangsung dua tahun belakangan. Salah satu yang terberat adalah di bidang perekonomian, baik secara mikro maupun makro. Salah satu sendi perekonomian Indonesia yang memegang peranan penting adalah UMKM yang juga terkena imbas besar akibat pandemic.
Menurut Junardi, S.Pt, M.Sc, Direktur Fundrising Yayasan Aksi Inspirasi Indonesia dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Jumat 22 Oktober 2021, di masa pandemic ini salah satu solusi untuk mampu mengatasinya adalah pemberdayaan.
“Di masa pandemi ini kata kuncinya adalah pemberdayaan sebagai salah satu solusi. Dalam artian pemberdayaan atau empowerment sebagai usaha untuk membuat masyarakat memilih daya atau bisa menolong dirinya sendiri,” ujar Junardi dalam webinar yang dipandu oleh Eddie Bingky ini.
Lebih lanjut, Junardi mengatakan bahwa pemberdayaan UMKM adalah kegiatan memberi hidayah kepada UMKM untuk mencapai tujuannya atau agar menjadi UMKM yang berdaya.
Ia juga mengambil contoh pemberdayaan di Lombok yaitu:
- Pemberdayaan usaha kopiah Lombok
- Pemberdayaan usaha mikro
3.pemberdayaan usaha lepok
4.pemberdayaan usaha ayam petelur
Dikatakannya bahwa pasar digital jauh berkembang lebih besar daripada pasar manual. Contohnya adalah pasar digital ‘Bukalapak’ misalnya yang menjadi wadah orang dari berbagai wilayah berbelanja dan berjualan.
Untuk itulah perlu strategi ke depannya yaitu:
A. Mengurangi hambatan konsumen untuk membeli produk UMKM dengan memberikan subsidi pengiriman barang atau produk UMKM antarkota atau antar pulau.
B. Melatih UMKM dalam bidang pemasaran daring bisnis digital hingga legalisasi bisnis sehingga UMKM dapat mengakses potensi pasar baru dan bisa beradaptasi dengan kondisi pandemi covid 19.
C. Meningkatkan efektivitas bantuan melalui komunikasi dan penentuan target targeting yang lebih baik.
D. Mengupayakan UMKM bukan hanya untuk melakukan pemberdayaan akan tetapi juga menciptakan UMKM UMKM baru yang bisa membangkitkan UMKM di Indonesia.
Untuk itu, anak muda atau siapapun yang sudah paham digital harus membantu orang yang lebih tua yang belum mengintegrasikan teknologi digital pada ekosistem usahanya. Dan hal ini adalah PR bagi semua orang dan yang paling penting adalah UMKM yang bangkrut ini harus ada penggantinya ada yang menumbuhkan UMKM UMKM baru.
“Dan siapa yang menemukan itu ya jawabannya adalah Saya, Anda dan Kita semua terutama kita yang memakai digital karena sekarang dunia ini mau tidak mau suka tidak suka adalah dunia yang harus menggunakan salah satu sistem usaha adalah sistem digital.”
Selain Junardi juga hadir pembicara lainnya yaitu Gabrillianty Nastiti, Spv Accounting Analyst, Adinda Atika, VP Business Development dan Ichal Muhammad sebagai Key Opinion Leader.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.