Jayawijaya Papua -Sebagai seorang musisi, Dhan personel band Geisha tentu memiliki pandangan tersendiri mengenai apresiasi karya seni termasuk karya lagu. Lelaki bernama lengkap Rahmad Ramadhan itu mengatakan, apresiasi terhadap karya seni, dapat memberikan semangat tersendiri pada seniman atau kreator karya tersebut.
Berbicara dalam acara webinar Gerakan Nasional Literasi Digital wilayah Kabupaten Jayawijaya, Papua, Selasa (19/10/2021), Dhan mengatakan apresiasi karya, baiknya tercermin dalam kegiatan berdigital.
Tak hanya itu, Dhan juga menekankan pentingnya membanjiri ruang digital dengan konten positif, yang pada akhirnya, dapat memancing respon positif juga dari warga internet atau warganet.
“Banjiri dengan konten positif di ruang digital jangan sampai konten negatif yang muncul dan mendominasi. Jangan sampai kita memberikan dampak negatif pada orang lain,” kata Dhan Geisha.
Bila sudah membanjiri ruang digital dengan konten positif, Dhan juga mengimbau masyarakat untuk bisa menghargai karya orang lain di dunia digital.
“Menghargai karya orang lain ini simpel tapi mutlak. Dalam ruang digital, selalu cantimkan sumber informasi. Itu bagian dari menghargai karya jangan asal copypaste. Kelihatannya simpel tapi bagi org yang menghasilkan karya tersebut, itu merasa bagian dari apresiasi. Dengan melakukan itu, orang yang memiliki karya merasa terbantu agar orang tersebut dapat berkarya lebih baik,” katanya.
Dhan menambahkan, hal penting lain yang patutnya dilakukan oleh warga internet adalah saring sebelum sharing atau membagikan konten.
Ini, kata lelaki berusia 34 tahun tersebut, sangat penting untuk dilakukan agar terhindar dari berita hoaks dan risiko dari menyebarkan berita hoaks.
“Perlu cek lagi sumber informasi benar atau tidak, cek kebenaran informasi, bermanfaat atau tidak, lalu penting atau tidak penting. Ada beberapa hal penting tapi cukup sampai di kita saja, gak usah disharing ke orang lain. Ini perlu diperhatikan jangan sampai kita jadi duta hoaks.”
Terakhir, Dhan mengatakan bahwa Indonesia adalah negara dengan ragam suku dan budaya. Maka menghargai perbedaan adalah hal mutlak terutama di dunia digital. Itu dilakukan guna menghindari perselisihan antargolongan, yang berdampak pada kehidupan sosial masyarakat.
“Indonesia itu luas dan banyak budaya jadi sangat harus dilakukan menghargai perbedaan. Kita berbeda tapi jangan karena berbeda ada tindakan yang sifatnya memaksana pendapat kepada orang lain. Makanya hidari kata-kata multitafsir, dan pakai bahasa yang sederhana,” pungkasnya.
Selain Dhan Geisha, hadir pula dalam acara webinar Gerakan Nasional Literasi Digital wilayah Kabupaten Jayawijaya, Papua, Selasa (19/10/2021) yaitu Pramugari Saudi Airlines, Digital Content Creator, sekaligu Forex Trader Nurul Amalia, CX Manager Ika Febriana, dan Aktivis Papua Trada Sampah Monalisa Tembor.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.
Check Also
Dinilai Janggal, Warga Lovina Bali Diduga Korban Mafia Tanah, Laporkan Sejumlah Hakim
Warga Lovina, Buleleng, Made Jodi, melaporkan sejumlah Hakim ke Komisi Yudisial. Laporan tersebut diwakili oleh …