Bima NTB -Pandemi Covid-19 membuat banyak orang beralih dan memutuskan untuk berjualan secara online. Hal itu dilakukan untuk menambah penghasilan atau justru beralih dari pekerjaan sebelumnya yang terdampak karena pandemi.
Sayangnya, masih banyak penjual online yang kurang mengoptimalkan teknologi digital untuk memasarkan produknya. Salah satunya, ialah banyak dari mereka yang masih jarang menggunakan market place sebagai sarana berjualan.
Padahal, menurut Shella Nadia, CEO Artifashion, banyak sekali keuntungan yang bisa didapat dari berjualan di market place. Hal itu diungkapkan olehnya dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 20201 wilayah Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Senin, (18/10/2021).
“Ini karena di market place tempat berkumpulnya orang yang ingin belanja. Jadi di tempat itu mempertemukan antara penjual dan pembeli,” ujar Shella dalam webinar tersebut.
Ia mengatakan bahwa keuntungan lainnya bahwa di marketplace juga produk yang dijual dan ditawarkan juga ikut terbantu dengan iklan dari platform itu sendiri. Misalnya pada saat promo 10.10 beberapa waktu yang lalu.
“Jadi di marketplace ini terus beriklan dan memberikan promo. Nah, penjual di sana yang kena untungnya. Sebagai contoh, aku waktu 10.10 kemarin juga bisa mendapatkan banjir pesanan karena ada iklan dari marketplacenya,” ujar Shella.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa di marketplace transaksi yang dilakukan relatif lebih aman karena memberikan keamanan bagi penjual dan pembeli. Ini karena di sana menggunakan bank dan rekening bersama.
“Jadi relatif lebih aman, karena uang yang kita transfer untuk pembelian itu di kirim ke rekening bersama sampai barang sampai, dan juga sebagai penjual kita lebih aman,” kata dia.
Meski demikian ada beberapa hal juga yang mesti dilakukan agar bisa mendapat lebih banyak pembeli. Salah satunya ialah dengan melakukan pengambilan foto yang menarik. Dengan begitu pembeli akan lebih mudah percaya dengan barang yang kita jual.
“Copy writer juga enggak kalah penting. Gunakan judul dan caption spesifik. Gunakan sotytelling untuk meningkatkan sisi emosional pembeli,” ujar Shella.
Selain itu juga manfaatkan Facebook, dan Instagram ads. Shella melanjutkan yang juga tidka kalah penting memberikan layanan after sales.
Dalam webinar kali ini, ada juga Ody Waji, CEO Waji Travest, Raani Wahyuni, Kabib Sosial Budaya BAPPEDA Kabupaten Bima, dan Sondang Pratama sebagai Key Opinion Leader.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.
Check Also
Dari The Apurva Kempinski Bali ke Paris, Kadek Sumiarta, Chef muda Mewakili Poweful Indonesia di Panggung Internasional.
NUSA DUA – I Kadek Sumiarta, seorang kuliner profesional dari The Apurva Kempinski Bali merupakan …