Peran Komunitas Akademik dalam Pendidikan di Era Digital

Badung Bali -Dengan situasi pandemi dunia pendidikan sangat berdampak akhirnya pelaksanaan pendidikan dalam masa darurat covid 19 dilakukan secara daring. Pendidikan tetap harus berjalan walau kondisi apapun.
Hal ini disampaikan oleh Dr.Putri Anggraeni, SE, MBA, M.Pd, Rektor Universitas Mahendradata saat menjadi nara sumber di Webinar Literasi Digital yang digelar Kemkominfo dan Siberkreasi di Kabupaten Badung, Bali, Jumat 15 Oktober 2021, pembelajaran harus tersampaikan kepada anak-anak dan peserta didik.
“Akhirnya pemerintah pun mengeluarkan pedoman pembelajaran dari rumah. Pembelajaran jarak jauh (PJJ) akhirnya memberikan beberapa dampak di sisi positif dan negatif,” ujar Putri dalam webinar yang dipandu oleh Claudia Lengkey ini.
Seperti mempercepat transformasi pendidikan, membuat aplikasi pembelajaran bermunculan dan banyaknya jumlah kursus online gratis membuat guru jadi lebih melek teknologi. Selain itu orangtua harus berusaha untuk membuat internet sebagai sarana informasi positif sehingga membuat orang tua mudah untuk mengawasi anaknya saat belajar.
“Jika tak diawasi maka bisa saja terdapat dampak negatifnya yakni ancaman putus sekolah penurunan capaian belajar dan keterbatasan gawai dan kuota,” imbuhnya.
Karena memang faktanya pendidikan butuh teknologi. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap atau perilaku seseorang atau kelompok orang melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Seperti yang Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim katakan bahwa teknologi bisa memberikan dampak sosial terbesar di negara ini bukan kebijakan.
Kendati begitu jangan sampai dengan teknologi itu kita bisa merugikan orang karena banyak sekali kasus-kasus seperti penipuan dan sebagainya itu dan itu juga hal-hal yang tidak benar.
“Marilah kita sekarang menguatkan diri masing-masing menguatkan iman kita bagaimana kita bisa memfilter terhadap hal-hal yang negatif dari dampak dampak kemajuan teknologi tersebut,” pesannya.
Di sini peran akademik sangat penting dan strategis karena menyangkut input proses dan output dalam sebuah lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan yang dimaksud tentu saja mencakup seluruh jenjang, mulai dari PAUD hingga perguruan tinggi.
Tidak saja berdasarkan jenjang termasuk lembaga pendidikan formal maupun informal yang menyelenggarakan pendidikan baik status negeri dan swasta.
Di bidang akademik tersebut terlibat bukan hanya guru atau dosen sebagai chef sebuah institusi pendidikan. Juga tenaga kependidikan, dan seperangkat alat pendukung utama termasuk infrastruktur sebagai fasilitas proses.
Di sana terdapat pula tim IT dan bagian pelayanan. Dari sini kita dapat melihat Bagaimana peranan yang harus dimainkan oleh seluruh tim yang terlibat dalam akademik untuk mencapai output kompetensi yang diharapkan. Sehingga kualitas lulusan sangat ditentukan oleh bagaimana kinerja akademik.
Selain Putri juga hadir pembicara lain yaitu Adinda Atika, VP Business Development, , Fajar Sidik, Zinester & Podcaster at 30 Degree Network dan Chika Mailoa sebagai Key Opinion Leader.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Check Also

Mr Chen Yong. (Dok Beng)

ICBC Indonesia merelokasi cabang di Area Pantai Indah Kapuk

JAKARTA – Bank ICBC Indonesia sebagai anak perusahaan dari ICBC Limited yang merupakan salah satu …