Ngada NTT -Literasi digital merupakan konsep yang ramai di bahas di ranah digital. Ini sangat berkaitan dengan kemampuan pengguna digital untuk memahami dan mengelola informasi yang berseliweran di internet.
Dikatakan oleh Yovita Hendrika Nau,Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Golewa, pengguna internet harus mampu mengakses untuk kemudian memahami, mengevaluasi, memanfaatkan dan mengkomunikasikan informasi konten dengan baik dan benar.
“Saat menggunakan teknologi kita harus memahami kapan dan bagaimana teknologi harus digunakan,” kata Yovita saat berbicara dalam acara webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Ngada, Nusa Tenggara Timur, Jumat (15/10/2021).
Itu juga yang pada akhirnya disimpulkan sebagai keahlian literasi digital atau cakap digital. Lebih lanjut, Yovita menjelaskan manfaat umum keahlian literasi digital.
Diantaranya adalah menghemat waktu, menghemat biaya, menambah wawasan, belajar lebih cepat dan efisien, meningkatkan kemampuan individu untuk lebih kritis dalam berpikir dan memahami informasi, dan penyebaran informasi yang lebih cepat.
Sementara itu, literasi digital juga bukan tanpa maksud. Yovita menyebut bagaimana kemampuan literasi digital dapat membuat informasi diterima san dikelola secara benar.
“Kita juga dapat menghindari risiko tindakan kejahatan siber dan melawan konten negatif di internet.”
Tak hanya itu, literasi digital yamg baik juga dapat menciptakan masyarakat dengan pola pikir kritis, kreatif, inovatif dan mampu menyelesaikan masalah serta berkolaborasi dengan banyak orang.”
Selain Yovita Hendrika Nau, pembicara lain dalam webinar tersebut adalah Alex Iskandar, Managing Director IMFocus Digital Consultant.
Dalam kesempatan ini, Alex memaparkan tentang pentingnya korban kejahatan siber untuk melaporkan pelaku kejahatan ke pihak berwajib.
Lebih lanjut, Alex mengatakan tentang beberapa tahapan yang harus dilakukan korban kejahatan siber, di antaranya;
- Siapkan bukti yang cukup seperti tangkapan layar, url, foto, video dari penipuan atau ujaran kebencian yang aman dilaporkan.
- Dokumen tersebut bisa dikumpulkan dalam bentuk flashdisk, hardisk, CD/DVD dan lainnya.
- Datang ke polisi, dianjurkan setidaknya tingkat Polres untuk tindak pidana siber. Menuju ke ruang SPKT (Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu) untuk menyampaikan laporan dan bukti-bukti.
- Petugas akan mengajukan sejumlah pertanyaan yang terkait dengan laporan, kemudian tunggu pemberitahuan dari polisi.
Selain Yovita Hendrika Nau, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Golewa, dan Alex Iskandar, Managing Director IMFocus Digital Consultant, hadir pula dalam acara webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Ngada, Nusa Tenggara Timur, Jumat (15/10/2021) yaitu Fendi, Founder Superstar Community Indonesia dan Fisca Alycia sebagai key opinion leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.