Seram Bagian timur -Keberadaan Usaha Kecil dan Menengah seringkali dipandang sebelah mata, terlebih jika dibandingkan dengan bisnis skala besar. Padahal kontribusi UMKM bagi ekonomi Indonesia sangat besar.
“UMKM ini istilahnya si kecil yang raksasa,” demikian ujar Managing Director IMFocus Digital Consultant Aelx Iskandar dalam webinar Gerakan Nasional Literasi wilayah Seram Bagian Timur, Maluku, Rabu, (13/10/2021).
Alek memaparkan bahwa Peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bagi perekomian Indonesia sangat besar manfaatnya.
“Pada saat usaha besar sedang dalam tren melambat, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) UMKM cukup stabil,” ujar Alek.
Ia juga menjelaskan bawha UMKM juga punya dominasi yang begitu kuat bagi ekonmi Indonesia. Alek mengatakan bahwa pada tahun 2013, jumlah pelaku UMKM sebesar 57,9 juta unit atau 98,8 persen dari total unit usaha dengan kontribusi terhadap perekomonian mencapai 60,3 persen.
Selain itu, penyerapan tenaga kerja UMKM mendominasi sampai 96,99 persen. Oleh sebab itu lanjut Alek, pada saat pandemi Covid-19 pemerintah menarih perhatian yang cukup besar bagi pelaku UMKM.
“Jadi ada bantuan atau subsis dari pemerintah, kemudian juga ada bantuan langsung tunai, keringanan cicilan dari Bank pemerintah, dan juga pajak, serta juga ada pelatihan,” kata Alek.
Meski demikian, Alek juga berpesan bahwa pelaku UMKM harus bisa bertasnformasi ke arah digital. Menurutnya UMKM harus mengubah mindset digital.
“Bahwa sebenarnya digital itu mudah dan sesuatu dipelajar. Tidak ada keahlian khusus yang diperlukan untuk beralih ke digital asalkan tetap mau berkembang dan juga user friendly atau ramah bagi pengguna,” kata Alek.
Lebih lanjut untuk bisa mengarah ke digital, seorang pelaku UMKM harus mulai beralih dengan membuka toko digital baik itu lewah web, ecommerce, hingga media sosia.
“Kemudian kita juga harus tetap bisa mengikuti perkembangan dengan mengikuti training-training. Sekarna gbanyak sekali pelatihan untuk UMKM go digital baik berbayar dan gratis seperti sekarang ini,” kata Alek.
Selanjutnya ia juga menyarankan bahwa pelaku UMKM harus berpikir digital. Artinya mesti mencari tahu segala serba serbi perkembangan UMKM di mesin pencari digital dan melakukan promosi secara digital.
Dalam webinar kali ini juga hadir Chyntia Andarinie, Founder Mom Influencer, Rodrich Rollis Rahalalu, dan Ichal Muhammad sebagai Key Opinion Ledar.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.
Check Also
Dukung Pertanian Rumput Laut—BRI Berikan Bantuan Sarpras, Pelatihan, Hingga KUR Petani
Denpasar – BRI Regional Office Denpasar mendukung sektor pertanian khususnya pertanian rumput laut di Nusa …