Ombok Tengah -Salah satu kelebihan internet adaah menghubungkan seluruh dunia melalui sebuah platform atau aplikasi tertentu, seperti media sosial atau surat elektronik. Dengan keunggulannya tersebut, internet membuat interaksi dan komunikasi jadi tanpa batas. Lebih dari itu, internet membuat hidup menjadi lebih efektif dan efisien.
Dalam perkembangannya, kemajuan teknologi dan digitalisasi kian membuat orang sulit terpisah dari gawai. Tak ayal jika tiap tahun pengguna internet di Indonesia terus meningkat.
“Menurut survei ada 61,8% pengguna internet dari total populasi pada Januari 2021 dengan jumlah penduduknya saat ini 270 lebih. Dan terdapat 150 juta orang Indonesia menggunakan internet. Internet ini digunakan untuk beragam manfaat termasuk untuk komunikasi, kegiatan sosial, pekerjaan dan hiburan,” kata Wire Bagye, S.Kom, M.Kom, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada masyarakat STMIK Lombok, dalam Webinar Literasi Digital wilayah Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Senin 11 Oktober 2021.
Oleh karenanya, khusus untuk bidang keagamaan, internet ini juga bisa akan sangat efektif dan efisien digunakan bagi para pemuka agama untuk menyebarkan konten positif. “Masyarakat mengisi ruang-ruang internet ini sementara pemuka agama lebih banyak mengisi ruang-ruang offline di majelis taklim di mushola dan lain-lain,” ujar Wire dalam webinar yang dipandu oleh Tony Thamrin ini.
Padahal di bidang kehidupan lain, internet sudah mengisi keseharian kita. Aktivitas bersama internet setelah pandemi ini semakin tinggi. Semua aktivitas menggunakan internet terlebih lagi ada pembatasan kegiatan sosial selama pandemi.
Termasuk kegiatan social, belanja, hiburan belajar dan bekerja. Internet inilah yang mampu meningkatkan peran belanja online selain itu dulu berwisata secara langsung sekarang jadi virtual tour, belanja di online, belajar dan bekerja work from home.
Begitu signifikan internet dalam kehidupan kita oleh karena itu penting bagi pemangku agama memanfaatkan internet untuk menyebarkan konten-konten positif. Kenapa disebut konten positif karena ada juga penyampaian dari pemuka agama yang tidak lugas, tidak detail sehingga menimbulkan opini pemahaman yang tidak benar.
“Peran pemuka agama memberikan, meluruskan, menjabarkan yang lebih detail sehingga pemahaman tidak salah. Pemuka agama juga sebagai kepanjangan tangan pemerintah dalam mengimplementasikan sila ke-1 Ketuhanan Yang Maha Esa,” tandasnya.
Manusia kadang ketika suatu hukum aturan dibuat oleh manusia, maka ketika dia mampu atau merasa mampu untuk bersembunyi dan menghindari dari hukum manusia itu maka dia akan melakukan pelanggaran.
“Nah disinilah sangat dibutuhkan konten-konten positif yang mampu disebarkan sehingga kepatuhan kepada Tuhan dapat diimplementasikan kepada hidup kehidupan sehari-hari masyarakatnya
Selain Wire juga hadir pembicara lainnya yaitu Ika Febriana Habiba, CX Manager, Adinda Atika, VP Business Development, dan Putri Langi sebagai Key Opinion Leader.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.
Check Also
ICBC Indonesia merelokasi cabang di Area Pantai Indah Kapuk
JAKARTA – Bank ICBC Indonesia sebagai anak perusahaan dari ICBC Limited yang merupakan salah satu …