Terdampak Pandemi Covid-19, Ini Tantangan yang Dihadapi UMKM

Bima -Nyaris seluruh sektor usaha ikut terdampak oleh pandemi Covid-19. Bukan hanya di sektor industri skala besar, Usaha Mikro Kecil dan Menengah juga merasakan dampaknya.
Survei yang dilakukan oleh Asian Development Bank per 2020 menunjukkan bahwa 48,6 persen UMKM di Indonesia tutup akibat pandemi. Hal itu diutarakan oleh M Dedi Gunawan, Ketua Bidang Koperasi dan UMKM Hapi dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kota Bima, Nusa Tengara Barat, Senin, 11 Oktober 2021.
“UMKM di masa pandemi ini jelas menghadapi tantangan. Karena ada pembatasan sosial, jadi untuk penjualan jadi terhambat dan berdampak pada penjualan menurun,” ujar Dedi.
Bukan hanya itu, sepinya orderan dan penjualan yang menurun juga berdampak pada pelakunya. Sehingga tidak jarang sejumlah pelaku mengaku semangatnya menurun, bahkan hingga gulung tikar.
“Mereka juga seringkali mengalami masalah permodalan. Ketika mengajukan pinjaman untuk modal juga susah. Akhirnya ya dampaknya banyak yang tutup pada masa pandemi,” kata Dedi.
Meski demikian, lanjut Dedi, sebenarnya juga ada sejumlah dukungan dari pemerintah bagi UMKM di masa pandemi agar cepat pulih dan bangkit kembali. Salah satunya ialah bahwa pemerintah telah menyediakan insentif dukungan bagi UMKM melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional di tahun 2020, dan dilanjutkan di tahun 2021.
“Kemudian juga ada UMKM on Board ke platform digital. Lalu juga ada UU cipta Kerja untuk kemudahan, perlindungan, dan pemberdayaan UMKM,” kata Dedi.
Meski ada sejumlah bantuan dari pemerintah, Dedi melanjutkan bahwa pelaku UMKM sendiri siap berubah. Ia menyarankan bahwa pelaku UMKM harus memanfaatkan bakat tersembunyi dan punya kemampuan berkolaborasi.
“Kemudian juga mampu beradaptasi dengan kebiasaan baru, UMKM Go Digital. Pelakunya juga harus kreatif dan inovatif.
Dalam webinar kali ini hadir juga Chris Jatender, Kaprodi IT STTI, Dr Abdul Munir, Dosen IAIM Bima dan Tisa sebagai Key Opinion Leader.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Check Also

Dukung Pertanian Rumput Laut—BRI Berikan Bantuan Sarpras, Pelatihan, Hingga KUR Petani

Denpasar – BRI Regional Office Denpasar mendukung sektor pertanian khususnya pertanian rumput laut di Nusa …