Pahami Prinsip-Prinsip Investasi

Bangli Bali -Seiring perkembangan teknologi, investasi saham kini bisa dilakukan secara online. Kehadiran aplikasi saham online memberi kemudahan investor dalam melakukan transaksi jual-beli saham.
Menurut Andrew Paulo, forex trader dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bangli, Bali, Senin 11 Oktober 2021, urusan investasi tak kalah pentingnya dari kebutuhan akan berbelanja dan lain sebagainya.
Untuk itu setiap pengguna internet harus paham memilih investasi yang aman apalagi di era pandemi seperti sekarang ini. “Pahami dulu konsep investasi yang aman investasi yang terukur baik dari sisi pendanaan, kepastian hukum, waktu dan pengelolaan risiko. Harus dipahami bahwa yang namanya investasi pasti untung ada, rugi juga ada,” ujar Andrew dalam webinar yang dipandu oleh Idfi Pancani ini.
Lebih lanjut, Andrew menjelaskan bahwa investasi itu adalah suatu aktiva atau harta yang digunakan perusahaan atau perorangan ke dalam suatu usaha dengan tujuan memperoleh keuntungan guna menambah kekayaan.
Selain itu ada prinsip-prinsip investasi yaitu kepercayaan, risiko, perencanaan, diversifikasi investasi dan modal. “Prinsip kepercayaan yang menyangkut reputasi yaitu soal kepastian hukum, karena kita tinggal di Indonesia yang memiliki hukum yang berlaku, jadi produk yang ditawarkan itu tidak melanggar norma hukum. Faktanya banyak juga yang melanggar hukum seperti judi online. Jadi pastikan industri-industri itu memiliki kepastian hukum dan perusahaan itu resmi dari pemerintah Indonesia,” jelas Andrew.
Sementara prinsip Risiko bahwa harus dipahami investasi selalu memiliki resiko atau bisa dibilang high risk high return artinya risikonya makin besar untungnya makin besar. Pemahaman don’t put your golden eggs in one basket yang berarti usahakan jangan menanam uang kita dalam 1 jenis investasi jasa, karena kalau rugi akan habis semua.
Prinsip Perencanaan adalah mempertimbangkan jangka waktu, kalau kita melakukan investasi pasti sudah memiliki goals dan jangka waktunya. Jangan sampai tidak ada goals atau tujuannya. Untuk modal harus jelas apakah bersumber investasi dari tabungan atau sumber dana lain seperti dana pasif, dana endapan.
Juga penting adalah memahami apa saja instrumen investasi yaitu ada emas ,property, deposito, saham, Reksadana, obligasi, forex dan cryptocurrency.
Ia juga mengatakan bahwa semua jenis investasi ini berjalan dengan normal saat ini. Karena orang-orang sudah mengerti aturan mainnya atau pola permainannya apa. Sehingga investasi yang aman itu tergantung pada beberapa hal.
“Saya tidak bisa bilang ini investasi emas bisa lebih menguntungkan dari saham, belum tentu Reksadana lebih kecil daripada saham , tapi semua ada kemungkinannya dan kita memang sebagai investor harus belajar,” katanya.
Selain Andrew, pembicara lainnya adalah Azizah Zuhriyah, SE, MM, Division Head Finance TC Invest, I Ketut Resna, S.PD, M.Pd Logistics PT Dwi Artha Yadnya Utama dan Nard Geisha sebagai Key Opinon Leader.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Check Also

Mr Chen Yong. (Dok Beng)

ICBC Indonesia merelokasi cabang di Area Pantai Indah Kapuk

JAKARTA – Bank ICBC Indonesia sebagai anak perusahaan dari ICBC Limited yang merupakan salah satu …