Jadi Lebih Tahu, Ini Pengertian Budaya Digital dan Kemampuan Digital

Mimika Papua -Menurut data Kementerian Komunikasi dan Informatika, pada tahun 2021 ini, pengguna internet di Indonesia meningkat 11 persen dari tahun sebelumnya, yaitu dari 175,4 juta menjadi 202,6 juta pengguna.
Peningkatan tersebut tentu saja perlu diimbangi dengan pemahaman beraktivitas di ruang digital yang baik. Untuk itu pemerintah membuat empat modul yang fokus pada keamanan digital, budaya digital, kemampuan digital, serta etika bermedia sosial.
Dijelaskan oleh Azizzah Zuhriah, Division Head Finance TC Invest, budaya digital atau digital culture adalah gagasan yang bersumber dari penggunaan teknologi dan internet.
“Budaya digital membentuk cara masyarakat berinteraksi, berperilaku, berpikir, dan berkomunikasi sebagai manusia dalam lingkungan masyarakat,” kata Azizzah saat berbicara dalam acara webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Mimika, Papua, Rabu (6/10/2021).
Budaya digital ini, lanjut Azizzah, pada akhirnya telah menelurkan gaya interaksi digital yang baru. Misalnnya maraknya penggunaan media sosial, munculnya kebiasaan belanja online, kemampuan melakukan pembayaran digital, dan yang saat ini sangat populer, munculnya alternatif cara belajar yaitu belajar online hingga tren bekerja dari rumah.
“Jika kita tidak bisa menghadapi keragaman budaya dalam dunia digital, kita bisa merasa kecewa, saling menyalahkan, hilangnya kepercayaan diri, dan berisiko memiliki citra yang buruk,” tambah Azizzah.
Sementara itu, jika kita tahu bagaimana cara menghadapi budaya digital, maka muncul perasaan-perasaan positif seperti toleransi, percaya diri, memiliki komunikasi yang baik, mampu memberi contoh yang nyata, kolaborasi dan bersosialisasi.
Dalam kesempatan tersebut, Azizzah juga secara garis besar menerangkan beberapa manfaat internet secara keseluruhan seperti platform komunikasi interaktif, platform bisnis dan ekonomi, serta sebagai sumber hiburan dan informasi.
Selain budaya digital, kemampuan digital atau digital skill juga menjadi salah satu point lain yang paling banyak dibahas dalam kaitannya literasi digital.
Dikatakan oleh dosen sistem informasi dari Universitas Cendrawasih Agung Dwi Saputro, kemampuan digital sangat penting untuk dimiliki oleh pegiat dunia digital.
Dalam paparannya, Agung membagi kemampuan digital atau digital skill pada dua jenis yaitu kemampuan digital dasar dan kemampuan digital lanjutan.
Kemampuan digital dasar atau basic digital skill, lanjut Agung, misalnya keahlian dalam menggunakan perangkat lunak seperti word, excel, membuat PPT, yang digunakan untuk membuat konten atau meramu informasi.
Sementara kemampuan digital lanjutan atau advance digital skill adalah kemampuan yang lebih spesifik. “Seperti meggunakan aplikasi dalam kemampuan bidang desain, coding atau perangkat lunak lainnya,” kata Agung saat berbicara dalam acara webinar yang sama.
Agung melanjutkan, memiliki kemampuan digital skill sangat penting untuk dilakukan, bukan hanya karena alasan pandemi Covid-19 saja. Apalagi seiring berkembangnya teknologi yang begitu pesat, hal itu akan memakaa semua sektor untuk beralih ke teknologi dan membuat kita semua harus menggunakannya.
“Ini memaksa kita untuk segera menyesuaikan diri dengan cara memiliki kemampuan digital sesuai dengan minat dan bakat kita masing-masing,” pungkas Agung.
Selain Azizzah Zuhriah dan Agung Dwi Saputro, hadir pula dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Mimika, Papua, Rabu (6/10/2021) yaitu penulis sekaligus Yulia Dian, konten kreator serta Ichal Muhammad sebagai key opinion leader.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Check Also

Dukung Pertanian Rumput Laut—BRI Berikan Bantuan Sarpras, Pelatihan, Hingga KUR Petani

Denpasar – BRI Regional Office Denpasar mendukung sektor pertanian khususnya pertanian rumput laut di Nusa …