Sumba Barat Daya -Saat ini segala aspek kehidupan manusia tidak terlepas dari penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Menurut Astrid Vania Ayu Kirana, Managing Director PT Astrindo Sentosa Kusuma dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur, Selasa 5 Oktober 2021, saat ini terjadi pergeseran pola pola pikir, pola sikap dan pola tindak masyarakat dalam mengakses dan mendistribusikan informasi.
“ Masyarakat akan semakin mudah dalam mengakses informasi melalui berbagai produk teknologi digital,” ujar Astrid dalam webinar yang dipandu oleh Kika Ferdind ini.
Lebih lanjut, Astrid mengatakan, setiap orang harus memahami apa itu informasi digital yakni proses mengubah berbagai informasi kabar atau berita dari format analog menjadi format digital, sehingga lebih mudah untuk diproduksi disimpan dikelola dan didistribusikan.
Terkait informasi digital ada juga yang dinamakan identitas digital yaitu sistem yang diciptakan dengan tujuan mempermudah dalam melakukan proses dokumentasi identitas warga negara. Tak kalah penting adalah pengetahuan akan jejak digital yaitu segala rekam jejak digital.
Karenanya setiap pengguna ruang digital harus mengetahui cara untuk menjadi warga digital yang positif dan aman. Yang pertama adalah sikap Smart. Kita harus cerdas untuk memilah informasi yang akan disebar apakah berdampak baik atau tidak. Selain itu kita juga jangan menyebarkan informasi sensitif seperti nomor telepon paspor atau KTP password dan alamat rumah.
Yang kedua adalah Alert artinya jangan mudah percaya berita yang tidak masuk akal. Jauhi phising dengan tidak mengklik link sembarangan. Selanjutnya ada Strong yaitu dengan menggunakan password yang sulit agar tidak mudah diretas baik untuk akun maupun gawai. Dan ingat untuk membiasakan menggunakan two step authentication.
Cara selanjutnya adalah bersikap Kind dengan meninggalkan jejak digital yang positif dan jangan mudah terpancing dengan berita negatif dan ikut menyebarkannya. Kemudian ada Talk dengan cara jangan tergesa-gesa dan konsultasikan apabila menerima informasi yang menyebabkan tidak nyaman atau tidak aman.
Namun begitu, ternyata banyak yang belum sadar akan hal tersebut dan kita masih sering menemukan banyak orang meninggalkan komentar kasar dan informasi hoax di dunia digital yang berujung pada masalah hukum.
Masih banyak pula masyarakat yang belum memahami pentingnya kerahasiaan data seperti data KTP dan data keuangan asal dimasukkan dalam aplikasi yang berujung pada kasus penipuan. Data-data tersebut dapat berakibat pada berbagai aspek yang akhirnya berimplikasi pada hubungan personal hingga ke ranah hukum, Jangan sampai kita mengalami hal tersebut.
“Kita tetap harus waspada serta berhati-hati terkait informasi apapun yang kita bagikan di internet karena setiap detik kita buka internet data kita sudah tertinggal,” katanya.
Selain Astrid juga hadir pembicara lainnya yaitu Yazid Yanuar, Saputra Founder Meraki, Florentinus Rohi, Koordinator Komunitas Seni Sumba dan Putri Pelangi sebagai Key Opinion Leader.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.
Check Also
Dinilai Janggal, Warga Lovina Bali Diduga Korban Mafia Tanah, Laporkan Sejumlah Hakim
Warga Lovina, Buleleng, Made Jodi, melaporkan sejumlah Hakim ke Komisi Yudisial. Laporan tersebut diwakili oleh …