Lombok Tengah -Perkembangan teknologi membawa banyak kemudahan dalam kehidupan. Salah satunya saat ingin berbelanja dan melakukan transaksi melalui internet atau online.
Namun, seperti layaknya dua mata pisau, bahwa di balik kemudiahan itu juga rentan terjadi hal-hal tidak diinginkan yang dilakukan oleh orang tidak bertanggung jawab.
Untuk itu, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital, wilayah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Jumat, (1/1/2021), Odi Waji CEO Waji Travel, juga mengingatkan beberapa tips agar terhindari dalam transkasi online.
“Pertama itu jangan mudah tergiur dengan harga murah. Selalu pastikan dengan di webiste resminya. Jika harganya terlalu jauh perbedaannya, bisa jadi itu penipuan,” kata Odi Waji.
Kemudian, ia juga menyarankan untuk memanfaatkan transaksi dengan rekening bersama. Selalu waspada jika ditransfer ke rekening pribadi. Dengan rekening berasama, uang pembeli jadi lebih terjamin hingga barang sampai.
“Kemudian, kalau memang belum terbiasa belanja online, atau tidak punya akses ke mobile banking dan atm, bisa juga menggunakan Cash on Delivery yang ditawarkan oleh sejumlah e commerce. Ini bisa meminimalisir penipuan,” kata dia.
Jangan lupa juga untu selalu minta foto asli dari barang. Ia mengatakan bahwa tidak sedikit pembeli yang justru termakan atau tertipu dengan foto palsu.
Selanjutnya, ia juga meminta pembeli lebih waspada terhadap testimoni yang ada. Karena, bisa saja testimoni yang diberikan ialah palsu.
Dalam kesempatan itu, Odi Waji juga menyampaikan sejumlah modus penipuan lainnya, seperti lewat metode sms spam, atau juga dengan skema ponzi.
“Ciri-ciri investasi skema ponzi itu biasanya menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat dan tanpa risiko,” ujar Odi Waji lagi.
Dalam webinar itu, juga hadir Fendi, Founder Superstar Community Indonesia, Lalu Ai Irawan, Dosen Magister Pendidikan Bahasa Inggris, INDIKMA, dan Putri Langi sebagai Key Opinion Leader.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.
Check Also
Dua Paslon Gubernur Hadiri Acara Hearing Bersama Stakeholder Pariwisata Bali
Kabardenpasartv – Bali Tourism Board (BTB) / GIPI Bali menggelar pertemuan penting pada 25 Oktober …