Bima NTB -Dunia internet tak bisa terelakkan menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Seiring dengan itu dunia media sosial menjadi wadah paling top semua kalangan masyarakat untuk berekspresi dan berinteraksi sosial.
Tapi meningkatnya kecanggihan gadget juga hard skill untuk mempergunakan teknologi kadang tak diimbangi dengan kecakapan beretika di ruang digital.
Menurut Drs.Syahrul, Kepala Dinas DP3AKB Kabupaten Bima saat menjadi pembicara dalam Webinar Literasi Digital di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Selasa 28 September 2021, ada banyak hal yang harus diperhatikan dalam beretika di dalam bermedia sosial.
“Banyak hal yang perlu diperhatikan dalam beretika di media sosial. Seperti jangan menjelek-jelekkan sesuatu atau seseorang, menghargai pendapat pengguna lain dan selalu ingat siapa yang menjadi followersnya,” ujar Syahrul dalam webinar yang dipandu oleh Yulian Noor ini.
Lebih lanjut kata Syahrul, yang juga harus diperhatikan adalah tahu kapan boleh dan tidak boleh untuk menandai orang lain di foto, perhatikan frekuensi unggahan di media sosial, membangun reputasi yang positif, selalu menuliskan sumber pada karya orang lain, jangan menyebarkan berita palsu, jangan melakukan cyber bullying dan menjaga privasi akun media sosial anak dengan baik.
Selain itu ada beberapa bentuk penghargaan terhadap karya atau konten orang lain. Yaitu dengan memberikan saran dan kritik yang membangun. Nah, saat kita tidak suka pada karya seseorang, tahan diri untuk tidak berkomentar menyakitkan.
“Meskipun tidak menyukai karya tersebut diam adalah salah satu ide yang tepat. Juga kita harus selalu menerapkan sikap untuk tidak menjadi pelaku atau penikmat karya bajakan. Kalau memang kita ingin mencari referensi sebagai bahan untuk kita berkarya mungkin kita akan cari sumber sumber aslinya sumber-sumber yang dapat dipercaya bukan dari hasil bajakan,” terangnya lagi.
Juga penting adalah sikap yang selalu meminta izin kepada pembuatnya jika ingin menggunakan karyanya dan tidak menjiplak karya orang lain untuk membuat karya sendiri. Mari kita isi ruangan digital ini dengan karya-karya kita inovasi-inovasi kita the kreatifitas kita.
Kita buat ruang digital ini untuk saling mengisi berinteraksi, komunikasi untuk saling mengisi saling melengkapi karena kita harus menyadari setiap manusia tidak ada yang sempurna.
“Di balik kekurangan kita mungkin ada kelebihan kita yang mungkin bisa kita sampaikan ke orang lain demikian juga kelebihan orang lain mungkin ada kekurangannya,” katanya.
Selain Syahrul juga hadir pembicara lain yaitu Yazid Yanwar Saputra, Founder Meraki Agency, Shella Nadia, CEO Artfashion, dan Vizza Dara sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.
Check Also
Dukung Pertanian Rumput Laut—BRI Berikan Bantuan Sarpras, Pelatihan, Hingga KUR Petani
Denpasar – BRI Regional Office Denpasar mendukung sektor pertanian khususnya pertanian rumput laut di Nusa …